Sandera yang Dibebaskan, Noa Argamani Mengatakan Dia Terluka oleh ‘Israel’, Bukan Hamas
24 August 2024, 09:52.

Noa Argamani, yang diculik bersama warga ‘Israel’ lainnya dari festival musik Nova selama serangan Hamas pada 7 Oktober, bertemu dengan perwakilan kedutaan G7 di Tokyo pada 21 Agustus 2024. Foto: AFP
(Middle East Eye) – Noa Argamani, seorang wanita ‘Israel’ yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di Gaza pada bulan Juni, mengatakan pada hari Jumat (23/8/2024) bahwa luka-lukanya disebabkan oleh serangan udara ‘Israel’ selama operasi penyelamatannya, bukan oleh serangan Hamas.
Berbicara kepada para diplomat dari negara-negara G7 di Tokyo pada hari Rabu (21/8/2024), Argamani memerinci pengalamannya setelah dia disandera oleh kelompok bersenjata Palestina selama serangan 7 Oktober.
Namun, dua hari kemudian, dia mengeluarkan pernyataan di Instagram, mengatakan bahwa beberapa ucapannya telah salah dikutip dan diambil di luar konteks.
Bertentangan dengan laporan beberapa media ‘Israel’, Argamani mengklarifikasi bahwa dia tidak dipukuli atau rambutnya dicukur oleh pejuang Palestina.
“Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama 24 jam terakhir, mengambil kata-kata saya di luar konteks,” tulisnya, merujuk pada liputan media ‘Israel’ atas pidatonya di Tokyo.
“[Anggota Hamas] tidak memukul saya saat saya disandera, mereka juga tidak memotong rambut saya; saya terluka oleh runtuhnya tembok yang disebabkan oleh pilot Angkatan Udara [‘Israel’],” tambahnya.
“Sebagai korban 7 Oktober, saya menolak untuk menjadi korban lagi oleh media.”
Argamani, 26 tahun, merupakan salah satu dari empat sandera ‘Israel’ yang diselamatkan selama serangan ‘Israel’ di kamp pengungsi Nuseirat dan Deir al-Balah di Gaza pada bulan Juni, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 236 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Dalam kesaksiannya pada hari Kamis, Argamani mengatakan ia bisa selamat adalah sebuah “keajaiban”.
“Ini adalah keajaiban karena saya selamat pada 7 Oktober, dan saya selamat dari pengeboman ini dan saya juga selamat saat penyelamatan.”
Argamani menekankan bahwa membebaskan sandera ‘Israel’ yang tersisa harus menjadi prioritas utama bagi pemerintahnya.
Pacarnya, Avinatan Or, masih disandera Hamas dan termasuk di antara 105 orang yang diyakini disandera di Gaza, termasuk 34 orang yang dilaporkan tewas oleh militer ‘Israel’.
“Avinatan, pacar saya, masih di sana, dan kita harus membawa mereka kembali sebelum terlambat. Kita tidak ingin kehilangan lebih banyak orang daripada yang sudah tiada,” kata Argamani.
Berbicara kepada Middle East Eye setelah penculikannya, ayah Argamani berdoa untuk perdamaian dan mengakhiri penderitaan para sandera dan warga Palestina di Gaza.
“Kita harus menghentikan pembunuhan antara kita dan mereka sehingga bisa ada perdamaian sejati untuk selamanya,” katanya tak lama setelah serangan 7 Oktober. (Middle East Eye)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
