Serdadu Zionis Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Wanita Palestina di Pos Pemeriksaan Al-Khalil
31 August 2024, 20:22.

Serdadu Zionis di pos pemeriksaan pintu masuk selatan kota Al-Khalil yang ditutup pada bulan Agustus 2023 (AFP)
(Middle East Eye) – Serdadu Zionis semakin sering melakukan pelecehan seksual terhadap para wanita Palestina di pos pemeriksaan di kota Al-Khalil di Tepi Barat terjajah, menurut kesaksian yang diberitakan oleh Haaretz.
Dalam satu insiden, seorang wanita muda Palestina mengatakan seorang serdadu Zionis memperlihatkan alat vitalnya kepadanya di sebuah pos pemeriksaan pada tanggal 17 Agustus.
Wanita itu mengatakan bahwa dia sedang melintasi pos pemeriksaan Tamar di lingkungan Tel Rumeida ketika serdadu itu menghentikannya dan memerintahkannya untuk membuka tasnya. Setelah dia membuka tas, si serdadu menurunkan sebagian celananya dan bertanya kepadanya: “Apakah kau menginginkannya? Ke sini dan lihatlah.”
“Karena terkejut, saya meninggalkan pos pemeriksaan dan tidak tahu apa yang terjadi, saya merasa seolah-olah seseorang telah menampar saya,” katanya kepada Haaretz.
Wanita muda itu melaporkan kejadian tersebut kepada pemimpin masyarakat setempat, Basam Abu Aisha, yang kemudian menghubungi seorang pejabat senior administrasi sipil, yang menemani wanita itu ke pos pemeriksaan, di mana dia mengidentifikasi si pelaku pelecehan.
Menurut Abu Aisha, dia kemudian diancam oleh seorang pejabat administrasi sipil, Shadi Shubash, yang mengatakan kepadanya bahwa kesaksian wanita muda itu adalah “kebohongan” dan memperingatkannya untuk tidak “terlibat”.
“Saya tertekan karena hal itu. Sekarang lebih mudah bagi saya, tetapi ketika saya ingin melewati pos pemeriksaan, saya khawatir hal yang sama akan terjadi lagi,” kata wanita itu kepada Haaretz.
Pelonjakan pelecehan seksual
Setelah insiden tersebut, wanita lain melaporkan perlakuan memalukan serupa di pos pemeriksaan di kota tersebut, yang menjadi saksi pelonjakan pelecehan seksual oleh para serdadu Zionis dalam beberapa minggu terakhir.
Seorang wanita muda melaporkan bahwa seorang serdadu Zionis mengambil foto-foto dirinya dan saudara perempuannya saat mereka melewati pos pemeriksaan yang sama.
Wanita lain melaporkan bahwa seorang serdadu “Israel” menggeledah ponselnya sambil memegang tangannya.
“Dia memegang tangan saya dan menyuruh saya membuka ponsel. Saya katakan kepadanya bahwa ini foto-foto pribadi saya, mengapa saya harus membukanya?” katanya.
Wanita lainnya melaporkan selalu mengalami pelecehan verbal saat melewati pos pemeriksaan sehingga para wanita muda kini takut melewati pos pemeriksaan sendirian.
Penduduk Al-Khalil juga melaporkan, sejak detektor logam dipasang setelah 7 Oktober, para wanita terkadang diperintahkan untuk melepas pakaian mereka. Dalam beberapa kasus, para wanita melaporkan diperintahkan untuk melepas jilbab mereka.
Pada bulan Juni, sebuah laporan PBB menemukan bahwa otoritas penjajah “Israel” secara sistematis telah menjadikan para wanita dan gadis Palestina sebagai sasaran kekerasan seksual, termasuk penelanjangan paksa, menelanjangi di depan umum, penyiksaan dan pelecehan seksual.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pelecehan ini merupakan bagian dari “prosedur operasi serdadu Zionis”.
“Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mempermalukan dan merendahkan para korban dan masyarakat Palestina pada umumnya, dengan melestarikan stereotip gender yang menciptakan rasa malu, subordinasi, pelemahan, dan inferioritas,” demikian bunyi laporan tersebut. (Middle East Eye)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
