Haaretz: Netanyahu ‘Halalkan Segala Cara’ untuk Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
6 September 2024, 19:39.

Foto: Flash90
(The Cradle) – Sumber dari dalam koalisi berkuasa PM Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Haaretz pada 4 September bahwa gembong Zionis itu tidak ingin kesepakatan pertukaran sandera-tawanan terjadi dan telah melakukan segala cara untuk menyabotase negosiasi tersebut.
“Tidak seorang pun menteri, termasuk mereka yang tahu bahwa Netanyahu menyabotase kesepakatan, akan melakukan apa pun,” kata sumber koalisi tersebut. “Mereka terikat satu sama lain, kelangsungan politik mereka bergantung pada kelangsungan pemerintah. Oleh karena itu, situasi ini akan terus berlanjut. Netanyahu akan mengejar perang tanpa akhir karena itulah yang baik untuknya.”
Netanyahu “memutuskan beberapa minggu lalu bahwa dia tidak menginginkan kesepakatan, dan ketika itu menjadi mungkin, dia menjadi gugup dan melakukan semua yang dia bisa untuk menggagalkannya. Dia menyadari bahwa dengan menggunakan Koridor Philadelphia, dia juga dapat menarik kelompok kanan ke pihaknya,” tambah sumber tersebut.
Tim perunding ‘Israel’ telah memberi tahu para mediator bahwa mereka masih mendukung penarikan pasukan dari Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir, meskipun Netanyahu bersumpah untuk mempertahankan kehadiran tak terbatas di sana, menurut laporan di media ‘Israel’.
“Para negosiator memberi tahu para mediator dalam beberapa hari terakhir bahwa mereka masih mendukung penarikan penuh IDF dari Koridor Philadelphia dalam tahap kedua dari kesepakatan sandera yang potensial,” Times of Israel memberitakan pada tanggal 4 September.
Seorang diplomat Arab memberi tahu media Zionis itu beberapa jam sebelum konferensi pers Netanyahu pada hari Senin bahwa kepala Mossad David Barnea terbang ke Doha untuk memberi tahu perdana menteri Qatar tentang posisi ‘Israel’ terkait Koridor Philadelphia.
Barnea memberi tahu para mediator bahwa “’Israel’ siap untuk menarik pasukan dari Koridor Philadelphia … dalam tahap kedua dari kesepakatan pembebasan sandera,” surat kabar Haaretz melaporkan pada tanggal 3 September, mengutip sumber asing yang mengetahui negosiasi tersebut.
Haaretz juga mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa proposal AS yang saat ini sedang dinegosiasikan akan menyerukan pengurangan kehadiran pasukan ‘Israel’ pada fase pertama kesepakatan selama enam minggu dan kemudian penarikan pasukan pada fase kedua.
Surat kabar tersebut mengatakan hal ini konsisten dengan garis besar yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei.
“’Israel’ memberi tahu para mediator tentang kesiapannya untuk mempertimbangkan penarikan penuh dari Koridor Philadelphia selama fase kedua kesepakatan … tetapi perkiraan di ‘Israel’ menunjukkan bahwa Sinwar akan menolak garis besar kesepakatan apa pun yang mencakup hal ini karena dia tidak percaya bahwa kesepakatan itu akan mencapai fase kedua … Oleh karena itu, dia menuntut penarikan penuh dari Koridor Philadelphia selama fase pertama,” ungkap Yedioth Ahronoth mengutip sumber.
Penarikan pasukan pada fase kedua “tidak dapat diterima oleh kelompok perlawanan,” kata seorang sumber Palestina kepada Al Mayadeen pada hari Rabu. “Hamas bersikeras penarikan pasukan penjajah dari Koridor Philadelphia pada tahap pertama karena tidak ada jaminan pasti untuk mencapai tahap kedua,” tambah sumber tersebut.
Netanyahu mengadakan konferensi pers pada hari Senin, ia berpendapat bahwa ada “imperatif strategis” untuk mempertahankan pasukan di Koridor Philadelphia.
“Kami tidak akan keluar. Pentingnya Koridor Philadelphia adalah dasar – untuk membawa keluar para sandera, untuk memastikan bahwa Hamas dihancurkan, dan bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi kami,” katanya.
Pekan lalu, Netanyahu dan kabinet keamanannya memberikan suara dengan suara mayoritas untuk mempertahankan pasukan di sepanjang koridor tersebut.
Menteri Perang Yoav Gallant menyerukan beberapa hari kemudian untuk segera membatalkan pemungutan suara itu, keluarga para sandera pun mencaci-maki Netanyahu atas keputusan tersebut.
“Setelah hampir setahun diabaikan, Netanyahu tidak melewatkan satu kesempatan pun untuk memastikan bahwa tidak akan ada kesepakatan. Tidak ada hari berlalu tanpa Netanyahu mengambil tindakan konkret untuk membahayakan pemulangan semua sandera,” kata mereka. (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
