Media Zionis: Hamas Membangun Kembali Pasukan di Gaza Utara, Merekrut 3.000 Pejuang
6 September 2024, 18:57.

Foto: Mohammed Salem/Reuters
(The Cradle) – Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah “membangun kembali kapabilitasnya” di Jalur Gaza utara dan telah “merekrut 3.000 pejuang baru”, menurut sumber keamanan yang berbicara dengan Channel 13 News pada 2 September.
Channel 12 News telah memberitakan bahwa, meskipun ada kerusakan besar yang disebabkan oleh serdadu Zionis di Gaza, “informasi terbaru menggambarkan keadaan yang mengkhawatirkan.”
“Diperkirakan sekitar 3.000 pejuang baru telah direkrut ke dalam gerakan tersebut, dilengkapi dengan senjata dan amunisi … Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat keamanan di ‘Israel’, karena hal ini menunjukkan kemampuan Hamas untuk pulih, terlepas dari kerusakan parah yang dideritanya di awal perang,” saluran berita berbahasa Ibrani itu mengutip pernyataan pejabat keamanan.
Bulan lalu, sebuah studi gabungan oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW) mengungkapkan bahwa, setelah 10 bulan perang, serdadu ‘Israel’ hanya berhasil mengalahkan tiga dari 24 batalyon Brigade Qassam Hamas.
“Jika batalyon Hamas sebagian besar dihancurkan [seperti yang diklaim ‘Israel’], pasukan ‘Israel’ tidak akan tetap bertempur,” ungkap pensiunan Angkatan Darat AS Kolonel Peter Mansoor kepada CNN.
Mantan ombudsman serdadu ‘Israel’ Yitzhak Brik mengatakan pada akhir Juni bahwa jumlah pejuang Palestina yang diklaim telah dibunuh oleh serdadu Zionis adalah salah dan pasukan Zionis mengalami kekalahan besar, padahal jarang berhadapan langsung dengan para pejuang.
Pada bulan Mei, sumber militer mengatakan kepada harian berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth bahwa Hamas tidak akan dikalahkan secara telak di Gaza hingga tahun 2026 atau 2027.
“Kami tidak akan di Gaza secara permanen. Kami akan kembali untuk melakukan serangan besar-besaran ke wilayah tersebut untuk mengalahkan pasukan teror yang telah terbentuk selama 15 tahun … Sementara itu, pencapaian pasukan yang bertempur di Gaza semakin terkikis, dan tidak ada solusi politik yang konklusif,” ungkap sumber militer saat itu. (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
