Jaksa ICC Ungkap Pemimpin Dunia ‘Mengancamnya’ Terkait Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

7 September 2024, 09:02.

Jaksa Penuntut Umum Mahkamah Pidana Internasional Karim Khan di Cour d’Honneur, Palais Royal di Paris pada 7 Februari 2024. Foto: Dimitar Dilkoff/AFP

(The Cradle) – Kepala jaksa penuntut umum Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengatakan para pemimpin dunia menekannya untuk tidak mengajukan surat perintah penangkapan terhadap perdana menteri dan menteri perang ‘Israel’ atas tuduhan kejahatan perang di Gaza, demikian dilaporkan BBC pada 5 September.     

Karim Khan mengatakan kepada BBC, “Beberapa pemimpin dan pihak lainnya telah memberi tahu, menyarankan, serta memperingatkan saya,” ujarnya.

Pada bulan Mei, Khan mengatakan ada alasan yang cukup untuk meyakini bahwa Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Perang Yoav Gallant telah melakukan kejahatan perang selama serangan ‘Israel’ di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

‘Israel’ juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Kepala jaksa penuntut umum juga mengajukan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyah, dengan alasan mereka memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan yang dilakukan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, ketika mereka menyerang pangkalan militer dan permukiman ilegal ‘Israel’ pada tanggal 7 Oktober.

Sekitar 1.200 serdadu dan pemukim ilegal Zionis tewas dalam serangan tersebut. Beberapa dibunuh oleh Hamas, sedangkan banyak lainnya yang dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ yang menggunakan helikopter tempur, drone, dan tank, sesuai dengan arahan Hannibal yang kontroversial.

Haniyah, kepala biro politik Hamas, terbunuh dalam serangan ‘Israel’ di Iran pada 31 Juli. ‘Israel’ mengklaim bahwa Deif juga terbunuh dalam serangan udara di Gaza, namun para pejabat Hamas menyatakan dia masih hidup.

Meskipun sudah beberapa bulan berlalu sejak permohonan Khan diajukan, para hakim ICC belum mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Dalam wawancara dengan BBC, Khan mengatakan penting untuk menunjukkan bahwa pengadilan akan menerapkan standar yang sama kepada semua negara terkait dugaan kejahatan perang. Dia juga menyambut baik keputusan pemerintah Inggris yang baru-baru ini mencabut penolakannya terhadap surat perintah penangkapan tersebut.

“Pemerintah baru memiliki pendekatan yang berbeda terhadap hukum internasional. Dan saya pikir itu adalah hal yang baik,” katanya kepada Nick Robinson dari BBC.

Khan menjelaskan ICC perlu meminta surat perintah penangkapan untuk para pemimpin di kedua belah pihak yang berkonflik agar pengadilan dapat dianggap menerapkan “hukum secara adil berdasarkan standar yang sama.”

“Jika seseorang mengajukan permohonan surat perintah penangkapan untuk pejabat ‘Israel’ dan tidak untuk Gaza, [beberapa orang akan] berkata: ‘Ini tidak bisa diterima’ dan, ‘Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?’” katanya.

“Anda tidak dapat menggunakan satu pendekatan untuk negara-negara yang mendapat dukungan, baik itu dukungan NATO, dukungan Eropa [dan] negara-negara kuat di belakang Anda, dan pendekatan yang berbeda di mana Anda memiliki yurisdiksi yang jelas,” tambahnya.

Menanggapi kritik karena mengajukan surat perintah penangkapan untuk para pemimpin ‘Israel’, Khan menyatakan, “Saya setidaknya memiliki satu keuntungan. Mudah-mudahan, mereka pun akan mengakui bahwa saya telah melihat buktinya. Mereka belum… Permohonan itu tidak terbuka untuk umum. Itu bersifat rahasia. Itu diajukan ke majelis. Jadi, mereka hanya menebak-nebak bukti apa yang telah diajukan.”

Minggu ini, sebuah kelompok hukum pro-’Israel’ di Inggris mengancam akan mengajukan tuntutan terhadap Khan, dengan mengklaim bahwa upayanya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pejabat ‘Israel’ didasarkan pada premis yang salah.

Organisasi tersebut, UK Lawyers for Israel (Pengacara Inggris untuk ‘Israel’) menulis surat kepada Khan pada tanggal 27 Agustus, yang isinya berusaha untuk membantah tuduhan-tuduhannya terhadap Netanyahu dan Gallant.

Jika Khan didakwa dan dinyatakan bersalah atas tuduhan tersebut, dia berpotensi – sebagai pengacara dalam kasus-kasus yang paling serius – dicabut izin praktiknya dan dilarang berpraktik hukum di Inggris.

Pada bulan Mei, belasan senator dari Partai Republik mengirimkan surat yang memperingatkan Khan agar tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant.

“Jika Anda menyerang ‘Israel’, kami akan menyerang Anda,” para senator, yang dipimpin oleh Senator Tom Cotton memperingatkan dalam surat tersebut.

“Tindakan seperti itu tidak sah dan tidak memiliki dasar hukum, dan, jika dilakukan, akan mengakibatkan sanksi berat terhadap Anda dan institusi Anda.” Senator Mitch McConnell (pemimpin minoritas), Rick Scott, Tim Scott, Ted Cruz, dan Marco Rubio juga menandatangani surat tersebut. (The Cradle)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Serdadu Penjajah Zionis Kian Gencar Menyerang Sejumlah Daerah di Tepi Barat 
Selalu Kalah Saat Bertempur dengan Pejuang Palestina, Pasukan Zionis ‘Cari Mati’ dengan Kembali ke Al-Zaytoun Gaza »