Pernyataan Resmi Brigade Syahid Izzuddin Al-Qassam mengenai Syahidnya Yahya Sinwar

18 October 2024, 21:24.

Bismillahirrahmanirrahim 

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rezeki.”  

Wahai putra-putra bangsa Palestina yang berjihad… Wahai rakyat Arab dan umat Islam kita:

Brigade Syahid Izzuddin Al-Qassam dengan bangga menyampaikan kepada Yang Maha Tinggi, syahidnya pemimpin besar, Yahya Sinwar “Abu Ibrahim”, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang gugur dengan penuh kemuliaan dalam pertempuran paling terhormat membela Masjid Al-Aqsha dan rakyat kami, serta hak-hak sah mereka.

Kebanggaan besar bagi gerakan kami bahwa para pemimpin selalu berada di depan para prajurit, dan para pemimpin kami berada di barisan terdepan kafilah para syuhada yang mengorbankan jiwa dan darah mereka di jalan Allah, menuju pembebasan Palestina.

Pemimpin besar ini gugur di tengah-tengah saudara-saudara mujahidnya, terlibat dalam pertempuran melawan penjajah yang mengira bahwa Gaza akan menjadi mangsa mudah bagi serdadu pengecut mereka.

Perjalanan hidup pemimpin kami, “Abu Ibrahim”, adalah perjalanan jihad yang penuh kehormatan. Dia merupakan bagian dari generasi pendiri Gerakan Perlawanan Islam Hamas serta sistem militer dan keamanannya. Dia mengorbankan masa mudanya sebagai tawanan di penjara penjajah selama lebih dari 20 tahun sebelum dibebaskan dengan kepala tegak dalam perjanjian “Wafa Al-Ahrar”.

Setelah bebas, dia menolak untuk beristirahat dan terus melanjutkan perjuangan jihad, tanpa mencicipi rasa rehat. Dia memimpin operasi militer gerakan di tiga wilayah dan memainkan peran penting dalam menyatukan front perlawanan menuju Al-Quds. Kemudian, dia menjadi pemimpin gerakan di Gaza.

Masa kepemimpinannya membawa lompatan besar dalam bidang dakwah, politik, dan militer, yang memuncak dengan “Taufan Al-Aqsha”, serta dalam penguatan hubungan nasional dan kerja sama perlawanan. Sebelum syahid, dia juga memimpin gerakan di dalam dan luar negeri setelah syahidnya pemimpin besar Ismail Haniyah.

Fraksi-fraksi perlawanan, terutama Hamas, ketika memutuskan untuk terlibat dalam pertempuran besar yang menentukan dalam sejarah jihad rakyat Palestina dan perjuangan umat kami, sepenuhnya sadar bahwa harga pembebasan sangat mahal, harga yang telah dibayar oleh semua bangsa sebelum mereka bebas dari penjajah mereka.

Hamas telah bersiap untuk memimpin barisan orang-orang yang berkorban di tengah-tengah rakyat mereka, mengorbankan para pemimpin dan prajurit, menolak tunduk kepada musuh atau diam terhadap kezaliman dan perampasan hak-hak sah rakyat kami.

Perlawanan kami tidak akan berhenti sampai Palestina dibebaskan, penjajah terakhir diusir, dan seluruh hak-hak sah kami dipulihkan. Bukti terbaik dari hal ini adalah rakyat kami tidak pernah hancur atau menyerah, meskipun telah setahun berlalu sejak pertempuran “Taufan Al-Aqsha”, harga yang sangat mahal telah dibayar, dan kejahatan genosida brutal yang dilakukan oleh Zionis.

Musuh yang kejam ini sangat keliru jika berpikir bahwa dengan membunuh para pemimpin besar perlawanan, seperti Sinwar, Haniyah, Nasrallah, Al-Arouri, dan yang lainnya, dia dapat memadamkan api perlawanan atau membuatnya mundur. Sebaliknya, perlawanan akan terus berlanjut dan meningkat hingga tercapainya tujuan-tujuan sah rakyat kami.

Kesyahidan adalah cita-cita tertinggi yang diinginkan para pemimpin kami, dan darah mereka akan menjadi pelita yang menerangi jalan pembebasan, serta api yang membakar para penyerang. Para pemimpin kami meninggalkan ratusan ribu Mujahidin dari rakyat dan umat kami yang bertekad untuk melawan penjajahan Zionis hingga Palestina dan Masjid Al-Aqsha dibersihkan dari najis mereka, dan mengusir mereka dari tanah kami dengan izin Allah.

Dan inilah jihad kami, kemenangan atau kesyahidan…

Brigade Syahid Izzuddin Al-Qassam – Palestina  

Jumat, 15 Rabiul Akhir 1446 H  

Bertepatan dengan 18/10/2024 M

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Perjuangan Panjang Yahya Sinwar: Gugur Kenakan Pakaian Tempur
Inilah Pesan dari Asy-Syahid Yahya Al-Sinwar »