Delapan Jam di Neraka: Bagaimana Mujahidin Gaza Menguasai Permukiman Haram Zionis di Nir Oz?

15 April 2025, 22:23.

(X @BelalNezar) – Dalam sebuah operasi yang sangat berisiko, para Mujahidin Brigade Al-Qassam dari Khan Yunis, Gaza, berhasil menyerbu permukiman haram Zionis di Nir Oz, Palestina terjajah, dan mempertahankan kendali di permukiman tersebut selama delapan jam penuh.

Tujuan dari penyerbuan itu adalah menghentikan penjajahan Zionis di Gaza dan seluruh Palestina. Lalu, bagaimana mereka merencanakan operasi tersebut? Taktik apa yang mereka gunakan? Mengapa serdadu Zionis membutuhkan waktu begitu lama untuk merebut kembali kendali atas permukiman haram Zionis di Nir Oz?

Pada pagi hari tanggal 7 Oktober 2023, sekitar 500 Mujahidin Palestina dari Gaza melakukan operasi militer ke permukiman Nir Oz. Kekosongan keamanan yang diakibatkan oleh lemahnya kekuatan penjajah Zionis di Gaza dan lokasi permukiman yang dekat dengan pagar pembatas Gaza, memungkinkan para Mujahidin untuk menjalankan operasi mereka di permukiman tersebut selama tujuh jam—termasuk menghadapi dan melakukan penawanan terhadap pihak Zionis tanpa perlawanan yang berarti.

Investigasi yang dilakukan “Israel” mengungkap kegagalan struktural di Komando Selatan, yaitu kaburnya sebuah tank penjajah dari para Mujahidin dan kegagalan pilot helikopter untuk menghadapi Mujahidin Al-Qassam.

Papan penunjuk jalan ke arah kibbutz Nir Oz di Palestina terjajah. (Sumber: X @BelalNezar)

Mujahidin Gaza meninggalkan Nir Oz pada pukul 12.30 pagi. Selang 40 menit kemudian, gerombolan keamanan Zionis tiba, tetapi bukan serdadu melainkan sebuah unit penyamaran Penjaga Perbatasan yang merespons panggilan dari serdadu setelah operasi berakhir.

Sementara itu, selama tujuh jam sebelumnya, serdadu Zionis sama sekali tidak berada di permukiman haram yang terletak sangat dekat dengan Gaza. Ini mencerminkan ketidakmampuan dan kegagalan mereka untuk melindungi pos-pos “perbatasan” mereka.

Kibbutz Nir Oz tidak menjadi saksi sebuah baku tembak militer yang serius, namun wilayah tersebut menjadi target mudah bagi para Mujahidin Gaza untuk menyelesaikan salah satu operasi paling penting pada hari itu. Kepala militer Zionis Herzi Halevy—yang kemudian mundur dari jabatannya—menyatakan permohonan maaf dan mengakui kepada para pemukim haram Zionis, “Ini adalah kegagalan besar dari seluruh kegagalan 7 Oktober.” Ia dan para gembong Zionis lainnya mengakui bahwa para pemukim haram Zionis mengungsi ke Kiryat Gat tanpa bantuan resmi atau rehabilitasi, dibiarkan tanpa respons dari pihak penjajah Zionis.

Selama operasi tersebut, 47 pemukim haram tewas di Nir Oz dan 76 orang dibawa ke Khan Yunis untuk ditawan—67 di antaranya masih hidup. Kemudian, 13 tawanan terbunuh dan 49 dibebaskan dalam kesepakatan dengan para Mujahidin Gaza. Seorang tawanan bernama Hanna Katzir kembali dalam keadaan hidup pada November 2023, tetapi meninggal beberapa bulan kemudian. Sebanyak 13 mayat ditemukan, lima tawanan masih hidup, serta sembilan mayat masih berada di Gaza.

Investigasi yang dilakukan penjajah Zionis memakan waktu delapan bulan, mengumpulkan ribuan kesaksian dan foto, dan dipimpin oleh seorang gembong Zionis bernama Eran Neve. Semua penduduk Nir Oz terkena dampak operasi tersebut—baik terbunuh, menjadi tawanan, atau rumahnya hancur.

Sementara itu, hanya enam rumah yang tidak terkena dampak kerusakan pada hari itu. Menjelang tengah hari, para komandan Al-Qassam memerintahkan para Mujahidin untuk mundur setelah menyelesaikan misi.

Di puncak serangan, ada 400–500 Mujahidin dan tidak ada satu pun serdadu Zionis yang terlihat. Nir Oz terletak hanya tiga kilometer dari pagar pembatas Gaza dan Khan Yunis, tetapi investigasi mengungkap tidak ada posisi militer Zionis di dekatnya sehingga memungkinkan para Mujahidin untuk mencapai tujuan mereka.

Para Mujahidin Gaza dari Khan Yunis memasuki kibbutz Nir Oz di wilayah Palestina terjajah. (Sumber: X @BelalNezar)

Tidak ada serdadu Zionis yang turun tangan kecuali sebuah tank yang tiba pada pukul 09.55 lalu mencoba menabrak beberapa Mujahidin, tetapi kemudian pergi, menyerahkan pada angkatan udara Zionis untuk menangani situasi tersebut melalui helikopter yang mengalami kesulitan untuk memahami lokasi kejadian.

Serdadu Zionis menyebut hal tersebut sebagai “runtuhnya komando” karena sejumlah gembong Zionis terbunuh lebih awal dan helikopter tidak dapat memberikan gambaran yang jelas.

Kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah pemukim haram Zionis di kibbutz Nir Oz. (Sumber: X @BelalNezar)

Para Mujahidin menjalankan operasi mereka dengan perencanaan yang sangat cermat, menggunakan peta dan target-target yang sudah ditentukan—menargetkan titik-titik penting, termasuk rumah gembong keamanan Zionis yang terluka.

Gelombang kedua memasuki wilayah tersebut antara pukul 10.00 dan 12.00, termasuk para Mujahidin dari Khirbet Khuza’a, yang berjarak 20 menit berjalan kaki dari kibbutz Nir Oz.

Komando penjajah Zionis menerima delapan laporan dari Nir Oz dalam dua jam pertama, namun tidak menanggapi karena kekacauan dan kabar terbunuhnya gembong Zionis, Assaf Hamami, di dekat Nirim. Bahkan unit Sayeret Matkal (unit pengintaian Zionis), yang kemudian dikirim, terjebak dalam sebuah penyergapan di dekat Persimpangan Ma’on dan tidak menyelesaikan misinya ke permukiman haram tersebut.

Kronologi:

06.40 – Serangan dimulai dengan tembakan roket dan para Mujahidin mulai memasuki pagar pembatas melalui jalur darat.

06.42 – Gembong Zionis, Assaf Hamami, menyatakan keadaan perang dan kemudian tersiar kabar bahwa ia telah terbunuh.

06.45 – Dua pos pengamatan Zionis dihancurkan.

06.57 – Gelombang pertama Mujahidin berhasil menguasai permukiman haram Nir Oz.

07.28 – Operasi penyisiran serdadu Zionis oleh para Mujahidin di wilayah permukiman haram itu.

08.41–09.00 – Mujahidin menghadapi unit darurat Zionis sebelum para anggota unit tersebut tewas.

09.22 – Helikopter Zionis tiba dan mengalami kesulitan untuk membedakan para Mujahidin, pemukim haram, dan serdadu Zionis.

09.55 – Sebuah tank muncul, tetapi dengan cepat meninggalkan lokasi tanpa serangan berarti.

10.00 – Mujahidin menawan para pemukim haram dan serdadu Zionis dalam jumlah besar, meskipun helikopter masih terus menyerang dengan melepaskan tembakan ke arah semua orang.

11.15 – Mujahidin berhasil menghentikan unit Sayeret Matkal (unit pengintaian Zionis) dalam sebuah penyergapan.

13.10 – Sebuah unit Zionis lain yang melakukan penyamaran tiba setelah para pejuang kembali ke Gaza.

Hasil investigasi militer:

Kegagalan penjajah Zionis untuk melindungi permukiman haramnya menunjukkan kelemahan struktur militer Zionis.

Keberhasilan operasi ini mencerminkan matangnya perencanaan dan kemampuan para Mujahidin Gaza untuk memanfaatkan kelemahan keamanan militer Zionis.

Ketiadaan serdadu Zionis memungkinkan para pejuang untuk mencapai tujuan mereka secara efektif dengan rencana yang matang.

Perlawanan beberapa pemukim haram tidak cukup tanpa dukungan serdadu Zionis. Ini menunjukkan kerapuhan permukiman haram di pagar pembatas Gaza dan Palestina terjajah.

Operasi Nir Oz menunjukkan kekuatan para Mujahidin Gaza dan kemampuan mereka untuk mencapai titik-titik target, yaitu pos-pos militer penjajah Zionis, meskipun penjajah memiliki keunggulan dari segi militer dan persenjataan.

Sumber:

Belal Nezar, Eight hours of hell. How Khan Yunis fighters took control of the Nir Oz settlement.

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Inilah Rentetan Serangan Penjajah “Israel” terhadap Rumah Sakit selama Genosida di Gaza
Kementerian Kesehatan Gaza: 1.400+ Tenaga Medis Gugur di Gaza »