Hanya 9.000 Ton yang Masuk ke Gaza, Bantuan WFP Tidak Mencukupi Kebutuhan Satu Hari 

27 June 2025, 17:12.

Ahlu Syam Gaza yang sengaja dilaparkan oleh penjajah ‘Israel’ mencoba mendapatkan bantuan makanan di dapur amal yang menyediakan makanan hangat di kawasan Rimal, Kota Gaza. (Arsip: Omar Al-Qattaa/AFP)

GAZA (PIC | Al Jazeera) – Program Pangan Dunia PBB (WFP), Rabu (25/6/2025), menyatakan mereka hanya berhasil mengirimkan 9.000 ton bantuan makanan ke Jalur Gaza sejak 19 Mei lalu. 

Dalam postingan di platform X, WFP mencatat jumlah tersebut hanya mencukupi kurang dari satu hari kebutuhan makanan untuk setiap individu di wilayah yang terkepung itu. 

WFP menekankan mereka siap untuk meningkatkan operasi kemanusiaan di Gaza. Namun, hal tersebut membutuhkan jaminan akses yang aman dan kondisi lapangan yang lebih baik agar timnya bisa beroperasi secara efektif. 

Pernyataan ini muncul ketika lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza terus menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan. Serangan ‘Israel’ yang berlangsung dan pengetatan blokade telah menyebabkan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah.

Langgar Kesepakatan dengan Uni Eropa

Ada indikasi bahwa penjajah ‘Israel’ telah melanggar kewajiban hak asasi manusianya berdasarkan ketentuan pakta yang mengatur hubungannya dengan Uni Eropa, menurut tinjauan terbaru atas perjanjian tersebut.

Berdasarkan dokumen Uni Eropa yang dilihat oleh kantor berita Reuters dan AFP pada hari Jumat (20/6/2025), European External Action Service mengatakan tindakan negara palsu ‘Israel’ di Gaza kemungkinan sudah melewati batas aturan yang ditetapkan dalam Asosiasi Uni Eropa-’Israel’.

“Berdasarkan penilaian yang dibuat oleh lembaga-lembaga internasional independen … ada indikasi bahwa ‘Israel’ melanggar kewajiban hak asasi manusianya,” demikian bunyi audit yang disusun oleh dinas diplomatik Uni Eropa.

Laporan tersebut muncul setelah berbulan-bulan meningkatnya kekhawatiran di ibu kota Eropa tentang operasi genosida ‘Israel’ di Gaza dan situasi kemanusiaan di daerah kantong tersebut.

“Pembatasan berkelanjutan ‘Israel’ terhadap penyediaan makanan, obat-obatan, peralatan medis, dan pasokan vital lainnya memengaruhi seluruh penduduk Gaza yang ada di wilayah yang terkena dampak,” jelasnya.

Dokumen tersebut menyertakan detail situasi di Gaza—yang mencakup isu-isu yang terkait dengan penutupan akses bantuan kemanusiaan, serangan dengan jumlah korban yang signifikan, serangan terhadap fasilitas medis, pengungsian paksa, dan kurangnya akuntabilitas—serta situasi di Tepi Barat terjajah, termasuk kekerasan oleh pemukim ilegal Yahudi, lapor Reuters.

Dikatakan bahwa dokumen tersebut telah mendasarkan pada fakta yang diverifikasi oleh lembaga-lembaga internasional independen, dengan fokus pada peristiwa terkini di Gaza dan Tepi Barat.

Audit tersebut diluncurkan bulan lalu sebagai respons terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dalam upaya yang didukung oleh 17 negara dan dipelopori oleh Belanda. (PIC | Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Zionis Terus Batasi Masuknya Bantuan ke Gaza, termasuk Misi Kemanusiaan PBB 
Hamas Tak Akan Terima Kesepakatan Tanpa Penghentian Genosida secara Menyeluruh »