Sedikitnya 66 Anak Gaza Meninggal Akibat Kekurangan Gizi Akut di Tengah Blokade Penjajah
1 July 2025, 10:26.

Zakariya al-Majdoub, bayi berusia 11 bulan yang lahir di Khan Yunis saat serangan “Israel” di Gaza, menderita kekurangan gizi yang mengancam jiwanya, 3 Juni 2025. Foto: Anadolu Agency
GAZA (Anadolu Agency) – Sedikitnya 66 anak Palestina meninggal karena kekurangan gizi akut di Jalur Gaza di bawah blokade penjajah ‘Israel’ sejak Oktober 2023.
Anak-anak tersebut meninggal akibat kekurangan makanan, suplai medis, dan susu formula bayi dalam tingkat yang sangat parah; yang terus mencengkeram Gaza.
Kematian bayi tersebut mencerminkan krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza, tempat penjajah ‘Israel’ memberlakukan pengepungan sejak 7 Oktober 2023, termasuk memperketat pembatasan bantuan dan bahan bakar.
Kematian terbaru termasuk tiga bayi yang meninggal karena kekurangan gizi dan kekurangan obat-obatan pekan ini.
Jouri al-Masri, berusia tiga bulan, meninggal pada hari Kamis (26/6/2025) di Deir al-Balah setelah keluarganya tidak dapat memperoleh susu terapi khusus yang dibutuhkannya, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO).
Pada hari yang sama, Nidal Sharab yang berusia 5 bulan dan Kinda al-Hams yang berusia 10 hari meninggal di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, akibat kekurangan gizi ekstrem dan kekurangan suplai medis yang kritis.
“Kematian ini mencerminkan kejahatan perang yang sedang berlangsung dengan menolak akses ke kebutuhan pokok yang menyelamatkan nyawa,” kata GMO.
Blokade dan penutupan perbatasan jelas merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.
GMO juga mengecam “keheningan yang memalukan” dari komunitas internasional dalam menghadapi kelaparan sistematis di Gaza.
Pada hari Jumat (27/6/2025), Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sekira 112 anak dirawat di rumah sakit Gaza karena kekurangan gizi.
Penjajah telah menutup sebagian besar pelintasan utama Gaza sejak 2 Maret, memblokir ratusan truk bantuan dan pasokan.
Badan-badan PBB mengatakan Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi sering kali kurang dari 50 yang diizinkan masuk.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer penjajah telah melakukan serangan mematikan di Gaza sejak Oktober, menewaskan lebih dari 56.400 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada bulan November mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Entitas zionis ‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas agresi brutalnya di Gaza. (Anadolu Agency)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
