Penjajah Gencarkan Serangan ke Tepi Barat, Bersiap Hancurkan Rumah Keluarga Mujahid
7 July 2025, 14:28.
Foto: PIC
PALESTINA (PIC) – Pasukan penjajah ‘Israel’ meningkatkan serangan di Tepi Barat pada Sabtu (5/7/2025) malam.
Mereka melakukan serangkaian serangan di beberapa kota dan desa yang mengakibatkan seorang anak terluka parah dan tiga pemuda ditangkap.
Di Jenin, Tepi Barat bagian utara, Bulan Sabit Merah Palestina merawat seorang anak berusia 17 tahun yang ditembak peluru tajam di bagian dada dalam sebuah serangan militer ‘Israel’ di Desa Anza, selatan kota.
Bulan Sabit Merah menggambarkan kondisi anak tersebut dalam keadaan kritis. Dia pertama kali dibawa ke pusat gawat darurat di Kota Ajja; sebelum dipindahkan ke salah satu rumah sakit di Jenin untuk perawatan lebih lanjut.
Sumber-sumber lokal melaporkan serdadu ‘Israel’ menyerbu Desa Anza dengan beberapa kendaraan militer dan penembak jitu. Serdadu penjajah menembakkan peluru tajam dan granat setrum ke arah warga.
Serdadu penjajah menangkap tiga pemuda: dua orang ditahan dari tempat kerja mereka di daerah Barta’a, sebelah utara Jenin, dan satu lainnya dari tempat kerjanya di daerah Al-Zababdeh, tenggara kota.
Patroli kendaraan militer juga menyerbu Desa Deir Abu Da’if, sebelah timur Jenin. Sementara itu, perintah penghancuran dengan target rumah para syuhada, termasuk rumah mujahid Wael Lahlooh, terjadi di Kota Qabatiya.
Di Ramallah dan Al-Bireh, di Tepi Barat tengah, pasukan penjajah menyerbu Desa Kafr Malik.
Serdadu menyerbu pemakaman desa dan mencopot bendera-bendera Palestina yang dikibarkan di sana. Tindakan ini memicu kemarahan publik yang luas.
Para serdadu ‘Israel’ juga menyerbu lingkungan Sath Marhaba, Al-Jinan, dan Al-Shurfa dengan mengerahkan kendaraan militer.
Bersamaan dengan genosida di Gaza, serdadu penjajah dan pemukim ilegal ‘Israel’ juga menggencarkan serangan di Tepi Barat; yang menyebabkan sedikitnya 989 orang Palestina dibunuh, sekitar 7.000 orang terluka, dan lebih dari 18.000 orang diculik. (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.