Menlu Turkiye: Agresi ‘Israel’ di Gaza Picu Konsekuensi Global

8 July 2025, 14:00.

Foto: Anadolu Agency

TURKIYE (Anadolu | Al Jazeera) – Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, memperingatkan agresi genosida ‘Israel’ di Gaza telah membalikkan pembangunan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di wilayah tersebut.

Kejahatan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi global jika tidak dihentikan, demikian menurut sumber-sumber diplomatik Turkiye.

Peringatan tersebut disampaikan Hakan Fidan pada hari Ahad dalam KTT para pemimpin BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Brasil.

Berbicara pada sebuah panel yang berjudul Memperkuat Multilateralisme, Urusan Ekonomi-Keuangan, dan Kecerdasan Buatan, Fidan mengatakan tindakan ‘Israel’ telah memicu krisis bagi lembaga-lembaga internasional yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan.

“Tragedi rakyat Palestina kini menjadi pusat diskusi kami tentang multilateralisme. Situasi ini merupakan krisis serius bagi legitimasi lembaga-lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Fidan.

Agresi ‘Israel’ telah merusak stabilitas global. Tindakan internasional dibutuhkan secara mendesak untuk memulihkan perdamaian dan melindungi lembaga-lembaga multilateral.

Freedom Flotilla Coalition: Kami Siap Berlayar Kembali

Freedom Flotilla Coalition mengatakan mereka tengah bersiap untuk berlayar lagi menuju Gaza, beberapa minggu setelah penjajah ‘Israel’ mencegat dan secara ilegal menyita kapal Madleen beserta muatannya di perairan internasional sekitar 185 km dari Jalur Gaza.

Dua belas aktivis ditahan dan dipulangkan.

“Beberapa minggu yang lalu, pasukan ‘Israel’ secara ilegal menyita kapal kami #Madleen dan menculik 12 warga sipil tak bersenjata di atas kapal tersebut di perairan internasional,” tulis Freedom Flotilla melalui X.

“Kami akan berlayar lagi. Pada tanggal 13 Juli 2025, kapal kami, Handala akan berangkat dari Siracusa, Italia, untuk menerobos blokade ilegal ‘Israel’.”

Lanjutnya, “Sejak Maret, lebih dari 6.572 warga Palestina telah kehilangan nyawa, lebih dari 23.000 orang terluka, dan ratusan orang ditembak saat mencari bantuan makanan. Anak-anak Gaza kini menghadapi kelaparan, penyakit, dan trauma yang hanya sedikit dari kita yang dapat membayangkannya.” 

“Misi ini untuk anak-anak Gaza,” ungkapnya, nama kapal yang akan mereka kirimkan merujuk pada karakter kartun seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang telah menjadi simbol Palestina yang terkemuka. 

“Kami bukanlah pemerintah. Kami adalah orang-orang yang mengambil tindakan ketika lembaga telah gagal. Kami tidak akan mundur,” tegas Freedom Flotilla. (Anadolu | Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Krisis Pendidikan di Pengungsian: 6.400 Pusat Pembelajaran Terpaksa Ditutup, 300 Ribu Anak Rohingya Terdampak
Hamas Sambut Baik Pernyataan BRICS Desak Penghentian Genosida di Gaza »