Kelakuan Penjajah: Kirim “Bantuan” Tendensius ke Sweida, Terus Laparkan Warga Gaza 

22 July 2025, 19:10.

Kerumunan warga Gaza pada saat pembagian makanan oleh sebuah organisasi, 16 Juli 2025. Banyak warga Palestina kesulitan mendapatkan makanan akibat blokade ‘Israel’ dan serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza. (Ahmed Jihad Ibrahim Al-Arini – Anadolu Agency)

GAZA (Middle East Monitor) – Media ‘Israel’, Kan, melaporkan bahwa ‘Israel’ telah mengirimkan bantuan medis darurat ke Provinsi Sweida, Suriah Selatan, rumah bagi mayoritas etnis Druze.

Di sisi lain, penjajah zionis ‘Israel’ melanjutkan blokade di Gaza; tempat warga Palestina dilaparkan secara parah.

Menurut Kan, “bantuan” tersebut dikirim pada hari Ahad (20/7/2025). Bantuan peralatan medis darurat juga masuk dalam operasi tersebut.

Keputusan tersebut dibuat dalam sebuah pertemuan darurat pada hari Sabtu (19/7/2025) yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan negara palsu ‘Israel’, Uriel Buso.

Bantuan diangkut ke Suriah setelah berkoordinasi dengan AS. Laporan tersebut juga mencatat bahwa ‘Israel’ berencana mengirim lebih banyak “bantuan” dalam beberapa hari mendatang.

Sebagaimana diwartakan secara luas. Pemimpin Suriah tidak mau menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’. Tekanan terus dilakukan oleh ‘Israel’, tetapi Damaskus menolak.

Penjajah zionis juga berupaya mencegah terjadinya reintegrasi etnis Druze ke pemerintahan Suriah yang baru. Wajah Druze Suriah tidak tunggal dan faksi Hikmat al Hijri tidaklah merepresentasikan seluruh kelompok Druze di Suriah.

Banyak etnis Druze yang memilih tetap berada di bawah pemerintahan baru Suriah dan kontra ‘Israel’. Penjajah juga berupaya memecah belah Suriah dengan menjadikan Sweida sebagai negara tersendiri yang lepas dari teritori Suriah (mengarah pada separatisme). 

Penjajah menargetkan Sweida menjadi wilayah penyangga ‘Israel’. Jadi, ‘Israel’ tidak sekadar ingin menyerang Suriah, tetapi juga ingin mendudukinya. Pasukan Demokratik Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF) pun didorong untuk memisahkan diri dari Suriah. 

‘Israel’ sengaja menjadikan kelaparan sebagai senjata melawan warga sipil di tengah agresi genosida yang didukung oleh Amerika Serikat. 

Pada hari Sabtu (19/7/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza memperingatkan bahwa 650.000 anak di bawah usia lima tahun berisiko mengalami kelaparan parah akibat blokade. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pemotongan Dana Bantuan Berdampak Luas, Ujian Berat untuk Muhajirin Rohingya
Kantor Media Gaza: “Lebih dari Satu Juta Anak di Gaza Hadapi Ancaman Kematian Massal” »