Ribuan Tawanan Palestina Hadapi Penyiksaan, Pelaparan, dan Pengabaian Medis di Penjara Penjajah
13 August 2025, 23:13.

Foto: PIC
PALESTINA (PIC) – Aparat penjara penjajah ‘Israel’ terus mempertahankan kondisi kasar terhadap para tawanan Palestina, hingga menyebabkan meluasnya wabah penyakit yang mengancam jiwa.
Menurut Masyarakat Tawanan Palestina (PPS), sebagian besar tawanan yang diwawancarai dalam kunjungan terakhir menderita masalah kesehatan. Banyak di antaranya kronis atau parah.
PPS merangkum temuan tim hukum ke penjara-penjara penjajah ‘Israel’ antara akhir Juli dan awal Agustus 2025. Para tawanan melaporkan penyebaran penyakit yang cepat, terutama kudis, yang telah menginfeksi ribuan orang dan terus menyebar.
PPS menyebut petugas penjara penjajah sengaja merampas martabat tawanan, mengikis ketahanan mental mereka, dan menimbulkan penyakit jangka panjang yang sulit diobati.
Hal ini dirancang agar para tawanan lelah secara fisik dan psikologis, terkadang menyebabkan kematian.
Kelompok HAM tersebut mengklasifikasikan pelanggaran dalam tiga kategori: penyiksaan, pelaparan, dan pengabaian medis atau penolakan perawatan medis.
Kategori tersebut adalah praktik yang menurut mereka telah mengakibatkan 76 tawanan gugur sejak dimulainya genosida Gaza.
Meskipun semua tawanan menghadapi pelanggaran semacam itu, intensitasnya bervariasi di setiap tempat.
Di Penjara Gilboa, para tawanan mengalami penindasan yang semakin meningkat. Di antaranya pemukulan, sengatan listrik, pelecehan verbal, penggunaan anjing penyerang, dan pemotongan jatah makanan yang sudah minim.
Penjara Ofer, yang dulunya termasuk yang paling sedikit terdampak, kini dilanda wabah kudis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tawanan yang terinfeksi sengaja ditempatkan bersama tawanan yang sehat sehingga mempercepat penyebarannya.
Para tawanan terpaksa berbagi selimut, piring, dan toilet yang sama dalam kondisi yang tidak higienis.
Dua belas tawanan berbagi satu botol sampo, yang bahkan tidak cukup untuk tiga orang, dan hanya diperbolehkan mandi selama satu menit. Itu pun tidak setiap hari.
Para tawanan juga tidak mendapatkan sinar matahari dan ventilasi. Mereka juga tidak diperbolehkan istirahat di luar ruangan selama lebih dari sebulan dengan dalih mencegah penyebaran penyakit.
Sel-sel penjara seperti ‘oven’ karena panas ekstrem, sirkulasi udara buruk, pakaian sangat kurang, dan kepadatan yang parah.
Penjara Negev dan Megiddo, yang memiliki sejarah penyiksaan dan kematian tawanan, terus melaporkan kasus kudis dan penyakit lain yang tidak terdiagnosis.
Para tawanan perempuan di Penjara Damon menghadapi kondisi serupa.
Di klinik Penjara Ramla terdapat 22 tawanan dalam kondisi terluka, pasien ginjal yang membutuhkan dialisis (cuci darah), dan tawanan lumpuh berada dalam kondisi sangat sulit.
Awal Agustus 2025, terdapat sekitar 10.800 warga Palestina yang ditawan di penjara penjajah ‘Israel’.
Jumlah tersebut tidak termasuk tawanan dari Gaza yang disekap di kamp-kamp pengungsian oleh serdadu penjajah. Ini merupakan jumlah tertinggi sejak Intifadhah Kedua pada tahun 2000. (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
