Krisis Kelaparan Akibat Blokade Penjajah, 500 Bayi Gaza Dirawat di Rumah Sakit
14 August 2025, 19:11.
Foto: PIC
GAZA (PIC | Middle East Monitor) – Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengatakan pada hari Selasa (12/8/2025), bahwa 500 bayi sedang dirawat di rumah sakit akibat kelaparan dan kekurangan gizi parah.
Kondisi tersebut disebabkan oleh blokade dan kejahatan pelaparan penjajah zionis ‘Israel’ yang masih berlangsung.
Al-Bursh melaporkan bahwa 1.750 orang telah tewas di Jalur Gaza saat menunggu bantuan kemanusiaan.
Ia menambahkan bahwa sejak awal tahun 2025, tercatat lebih dari 28.000 kasus kekurangan gizi akibat pengepungan ketat ‘Israel’.
Agresi genosida ‘Israel’ di Gaza – yang didukung oleh AS – telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Pembunuhan massal, penghancuran, pengungsian, dan kelaparan yang disengaja terhadap warga sipil Palestina menjadi bagian dari misi kejahatan mereka.
Pada tanggal 2 Maret, ‘Israel’ semakin memperketat pembatasan dengan menutup sepenuhnya pelintasan untuk bantuan kemanusiaan dan medis. Langkah ini telah memicu bencana kelaparan.
Trump Dukung Perluasan Agresi Zionis
Presiden AS Donald Trump telah menyetujui perlunya operasi militer tambahan zionis ‘Israel’ di Gaza, menyusul percakapan dengan gembong zionis Benjamin Netanyahu, menurut laporan dari Channel 12, Senin (11/8/2025) malam.
Laporan tersebut mengutip seorang sumber ‘Israel’ yang mengetahui detail diskusi tersebut, yang mengatakan, “Dalam percakapannya dengan Netanyahu, Trump menyetujui perlunya operasi militer tambahan di Gaza.”
Sumber tersebut menambahkan bahwa Trump memberi Netanyahu ruang gerak yang luas untuk melancarkan aksi militer dan memperluas agresi di Gaza.
Channel 12 juga mengutip pernyataan Trump, “Mereka [Hamas] tidak akan membebaskan para sandera dalam situasi saat ini. Saya pikir akan sangat sulit untuk mencapainya,” menurut Israel National News.
Trump mendukung narasi kejahatan ‘Israel’, yang secara efektif dapat memberikan lampu hijau bagi penjajah zionis untuk melanjutkan serangannya di Gaza. (PIC | Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.