Penjajah Gencarkan Serangan, Kasus Malnutrisi Anak Syam Gaza Meningkat Enam Kali Lipat
24 August 2025, 19:02.
GAZA (Al Jazeera | Middle East Monitor) – Tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza, di tengah gempuran besar dan pengusiran paksa yang dilakukan penjajah ‘Israel’ di Kota Gaza.
Sementara itu, untuk mengungsi pun banyak warga Gaza yang sudah berada dalam kondisi lemah akibat kelaparan paksa.
Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, koresponden Al Jazeera Tareq Abu Azzoum mengatakan bahwa bagi mereka yang menyelamatkan diri dari serangan ‘Israel’ di Kota Gaza, tidak ada tempat berlindung yang aman di daerah kantong tersebut.
Pasalnya, tempat-tempat yang dinyatakan aman oleh militer penjajah ‘Israel’ pun telah berulang kali menjadi sasaran.
“Mereka merasa telah diburu tanpa tempat aman untuk dituju,” ungkapnya, menggambarkan kondisi yang dihadapi Ahlu Syam Gaza.
Abu Azzoum berada di sekitar lokasi ketika sebuah kamp yang menampung muhajirin Palestina di Deir el-Balah dibombardir ‘Israel’ pada hari Kamis (21/8/2025), dekat Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa.
Video yang ia rekam di lokasi serangan menunjukkan suasana kacau, kepulan asap tebal mengepul dari area yang diserang.
“Baru pukul 9 pagi … dan militer ‘Israel’ sudah meningkatkan serangan di Gaza,” lapornya.
Militer penjajah ‘Israel’ mengatakan akan mengerahkan 60.000 serdadu cadangan dalam operasi pendudukan Kota Gaza.
Penjajah mengabaikan kecaman internasional yang meluas, penentangan internal, dan peringatan keras bahwa serangan tersebut akan memperdalam bencana kemanusiaan dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke zona konsentrasi di Gaza selatan.
Hampir satu juta warga sipil diyakini berada di Kota Gaza, tank-tank ‘Israel’ semakin mendekati pusat kota sepanjang pekan ini.
“Meningkatnya serangan di Gaza berarti lebih banyak pembunuhan, lebih banyak pengungsian, lebih banyak kehancuran, dan lebih banyak kepanikan,” ujar Christian Cardon, juru bicara utama Komite Palang Merah Internasional.
“Gaza adalah ruang tertutup, yang darinya tidak seorang pun dapat melarikan diri … akses ke layanan kesehatan, makanan, dan air bersih semakin menipis. Ini tidak dapat ditoleransi,” lanjutnya.
Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan dalam sebuah pengarahan di Jenewa bahwa malnutrisi anak di Kota Gaza telah meningkat enam kali lipat sejak Maret.
“Populasi mereka sangat terhimpit dan akan menghadapi operasi militer besar baru,” ujarnya, “banyak yang sudah tidak memiliki kekuatan untuk menjalani pengungsian lagi.”
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Kamis (21/8/2025) bahwa terdapat dua kematian lagi di wilayah tersebut akibat malnutrisi dalam 24 jam sehingga jumlah total korban kelaparan dan malnutrisi selama perang menjadi 271, termasuk 112 anak-anak.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa total 70 orang gugur dan 356 orang terluka akibat serangan ‘Israel’ di daerah kantong tersebut pada periode yang sama, berdasarkan jumlah yang dibawa ke rumah sakit di Gaza. Sementara itu, masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Gembong Zionis Sesumbar Akan Duduki Gaza
Gembong zionis ‘Israel’ Benjamin Netanyahu, Kamis (21/8/2025), sesumbar bahwa ‘Israel’ akan tetap menguasai Gaza, meskipun gerakan perlawanan Palestina, Hamas, setuju untuk melakukan pertukaran tawanan dalam kesepakatan gencatan senjata.
“Kami hampir mengakhiri perang di Gaza. Kami akan terus mengendalikan Gaza, bahkan jika Hamas setuju untuk melakukan kesepakatan gencatan senjata pada menit-menit terakhir,” kata Netanyahu kepada Sky News Australia.
“Perang ini bisa berakhir hari ini jika Hamas meletakkan senjatanya dan membebaskan sandera yang tersisa,” katanya.
Ia pun mengulang dusta bahwa tujuan ‘Israel’ dalam agresi genosida di wilayah Gaza adalah untuk membebaskan sandera, melucuti senjata Hamas, dan menghilangkan basis terakhir Hamas untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
“Tujuan saya bukanlah untuk menduduki Gaza, tetapi untuk memberikan Gaza dan ‘Israel’ masa depan yang berbeda, dan saya yakin kita hampir mencapainya” ujar si gembong zionis. (Al Jazeera | Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
