Hamas Bantah Klaim Sepihak Zionis soal Keanggotaan Kelompok Pejuang
28 August 2025, 22:06.

Kamera berlumuran darah ini milik jurnalis Mariam Abu Daqqa, yang gugur akibat serangan ‘Israel’ di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. (AFP)
GAZA (Al Jazeera) – Hamas menyatakan bahwa tidak satu pun dari 21 orang yang syahid dalam serangan biadab ‘Israel’ di Rumah Sakit Nasser merupakan anggotanya.
Pernyataan itu guna menjawab klaim militer negara palsu Zionis yang mengatakan bahwa mereka menargetkan “kamera pengawas” Hamas dan menewaskan enam pejuang untuk membenarkan serangannya terhadap fasilitas medis tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Reuters pada hari Rabu (27/8/2025), Hamas membantah pernyataan penjajah ‘Israel’ yang menyebutkan enam nama anggota Hamas sebagai sasaran serangan tersebut, yang telah menuai kecaman global karena menargetkan jurnalis, petugas medis, petugas penyelamat, dan warga sipil.
Hamas mengatakan dua dari enam nama yang disebutkan oleh militer ‘Israel’ tidak syahid dalam serangan ganda biadab di rumah sakit tersebut, melainkan pada waktu dan lokasi lain. Termasuk satu orang yang gugur di al-Mawasi, sedikit jauh dari rumah sakit di Khan Yunis.
Saat serangan awal ‘Israel’ pada awal pekan ini, siaran video langsung kantor berita Reuters, yang dioperasikan oleh juru kamera Hussam al-Masri, tiba-tiba mati. Al-Masri syahid seketika dalam serangan pertama itu.
Beberapa menit kemudian, serangan kedua yang juga direkam secara langsung, menewaskan petugas penyelamat serta empat jurnalis lainnya yang berlari ke lokasi kejadian untuk membantu para korban serangan awal ‘Israel’.
Empat jurnalis yang syahid dalam serangan kedua adalah Ahmad Abu Aziz, Mariam Abu Daqqa, Muhammad Salama, dan Moaz Abu Taha.
Serangan itu merupakan serangan ganda, di mana pasukan ‘Israel’ mengebom fasilitas tersebut, lalu menunggu petugas tanggap darurat dan jurnalis tiba di lokasi, sebelum mengebomnya untuk kedua kalinya guna memaksimalkan korban jiwa.
‘Israel’ secara rutin dan berulang kali menggencarkan serangan mematikannya terhadap warga sipil di Gaza dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan Hamas.
Kelompok hak asasi manusia menegaskan bahwa militer ‘Israel’ melakukan kejahatan perang dalam pengeboman tanpa pandang bulu di Gaza.
Laporan terbaru menemukan bahwa 83 persen dari semua korban nyawa sejak ‘Israel’ memulai perang di wilayah kantong tersebut adalah warga sipil. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
