Risiko Keamanan dan Kesehatan Kian Genting, Ribuan Keluarga Gaza Tak Dapat Dievakuasi
12 September 2025, 08:56.

Foto: PIC
GAZA (PIC | Al Jazeera) – Juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, menyatakan bahwa ribuan keluarga di wilayah Gaza tidak dapat mengungsi karena risiko keamanan dan kesehatan yang terus berlanjut. Juga biaya transportasi yang sangat tinggi.
Dujarric menjelaskan bahwa hampir 55.000 wanita di Gaza yang menghadapi tantangan serius terkait kehamilan dan persalinan dalam kondisi kritis dan sangat berbahaya.
Dia menekankan bahwa perintah evakuasi tidak membebaskan penjajah dari kewajiban hukum mereka untuk melindungi warga sipil sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Serdadu ‘Israel’ terus melakukan serangan intensif di Kota Gaza, menargetkan menara hunian, bangunan perumahan, dan struktur bertingkat.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk invasi darat dan pengungsian massal hampir 1,2 juta penduduk; sebagian besar di antaranya menolak mengungsi dari rumah mereka.
Obat-obatan Kian Sulit Didapatkan
Dengan semakin banyaknya anak-anak Gaza yang menderita kekurangan gizi parah, petugas kesehatan mengatakan tidak ada cukup obat untuk merawat mereka maupun meringankan rasa sakit mereka.
Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, Lamia, hanya memiliki berat 10 kg; padal itu adalah berat rata-rata bayi berusia satu tahun yang sehat, lapor Al Jazeera pada Kamis (11/9/2025).
“Dia sama sekali tidak sehat dan kondisi kesehatannya tidak menunjukkan kemajuan apa pun. Saat ini, bahkan untuk bernapas pun sulit,” ungkap ibu Lamia.
“Dokter mengatakan bahwa mereka tidak memiliki obat, tidak bisa melakukan tes laboratorium, dan tidak ada perawatan untuk menyelamatkannya.”
Fawaz al-Husseini, seorang dokter anak spesialis malnutrisi, mengatakan bahwa anak-anak seperti Lamia tidak memiliki harapan untuk mendapatkan perawatan yang layak di Gaza karena tidak ada cukup makanan maupun suplemen gizi.
“Kami tidak memiliki kebutuhan dasar untuk hidup,” jelas al-Husseini, seraya menambahkan bahwa anak-anak tersebut sangat membutuhkan perawatan di luar negeri. (PIC | Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
