Dokter Gaza Terpaksa Lakukan Amputasi di Tengah Merebaknya Mikroba Resistan Antibiotik

15 September 2025, 14:21.

Foto: PIC

GAZA (PIC) – Dr. Munir Al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan bahwa kondisi korban luka di Gaza tidak lagi terbatas pada peluru dan bom penjajah zionis ‘Israel’.

Nyawa mereka kini terancam oleh mikroba yang resistan terhadap antibiotik, terutama karena penjajah ‘Israel’ mencegah masuknya obat-obatan yang diperlukan.

Para dokter terpaksa mengambil keputusan berat mengamputasi anggota tubuh demi menyelamatkan nyawa.

Sabtu (13/9/2025), Al-Bursh menjelaskan bahwa situasi kesehatan telah mencapai tahap kritis, staf medis menghadapi dua pilihan yang menyakitkan.

Yakni mengamputasi anggota tubuh yang terinfeksi atau kehilangan nyawa pasien; karena ketidakmampuan total untuk menyediakan antibiotik yang dilarang penjajah untuk memasuki Gaza.

Ia mencatat bahwa situasi ini merupakan bagian dari kejahatan sistematis yang bertujuan menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza.

Ia menekankan bahwa munculnya mikroba yang resistan menandakan krisis telah mencapai kondisi yang sangat berat.

Al-Bursh menambahkan bahwa penjajah melakukan genosida besar-besaran, tidak hanya melalui pengeboman langsung, tetapi juga melalui blokade medis dan farmasi yang mencekik jutaan warga Palestina.

Dalam konteks terkait, direktur kesehatan tersebut menunjukkan bahwa operasi ‘Israel’ “Gideon Chariots 2” yang diluncurkan pada 13 Agustus mengakibatkan 1.891 warga Palestina gugur; termasuk 482 anak-anak, 174 perempuan, dan 75 lansia. Hal ini berarti 38% korban merupakan kelompok yang paling rentan.

Ia mengkritik kebisuan dan kebungkaman internasional yang terlibat dalam menghadapi kejahatan-kejahatan ini, yang terdokumentasi baik secara langsung maupun tidak langsung.  

Ia mencatat bahwa ‘Israel’ tidak hanya melakukan pengepungan menyeluruh dan kelaparan paksa sistematis, tetapi para pemimpinnya secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menggusur paksa penduduk Gaza; melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa. 

Al-Bursh juga memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang semakin memburuk seiring berlanjutnya kejahatan kelaparan paksa penjajah zionis. 

Ia mengonfirmasikan bahwa kematian akibat kelaparan di Gaza telah mencapai 420 sejauh ini, termasuk 145 anak-anak, yang mencerminkan skala bencana harian yang dialami Gaza. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« 50.000 Warga Gaza Mengungsi di Tengah Meluasnya Kerusakan Infrastruktur
Sejumlah Kapal Armada Global Sumud Berangkat Menuju Gaza dari Tunisia dan Sisilia »