Belasan Ribu Ahlu Syam Tinggalkan Al-Mawasi Saat Tank-Tank Penjajah Merangsek ke Kota Gaza
18 September 2025, 09:41.

Warga Gaza utara diusir paksa untuk mengungsi ke selatan pada hari Selasa (16/9/2025), setelah militer ‘Israel’ mengatakan telah memperluas operasinya di Kota Gaza. (Abdel Kareem Hana/AP Photo)
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Serdadu penjajah ‘Israel’ telah menjadikan Kota Gaza sasaran serangan paling brutal dalam dua tahun agresi genosidanya.
Rentetan serangan itu menyebabkan ribuan penduduk mengungsi di bawah hujan bom dan peluru, yang disebut Sekjen PBB sebagai serangan yang mengerikan.
Banyak yang telah berikrar untuk tetap bertahan pada masa-masa awal rencana pengambilalihan wilayah Gaza oleh penjajah ‘Israel’.
Namun, ketika serdadu penjajah mempercepat upaya pengebomannya, menghancurkan gedung-gedung tinggi, rumah-rumah, dan infrastruktur sipil, mereka yang mampu terpaksa menempuh perjalanan menuju selatan, tanpa jaminan zona aman untuk berlindung.
Selasa (16/9/2025), penjajah membantai sedikitnya 91 orang di kota itu. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa salah satu bom penjajah mengenai kendaraan yang sedang membawa warga yang hendak mengungsi.
Sedikitnya 17 bangunan tempat tinggal di kota itu hancur, termasuk Masjid Aybaki di kawasan Tuffah di sebelah timur, yang menjadi sasaran tembak pesawat perang ‘Israel’.
Dengan hujan bom yang tak kunjung berhenti, serdadu ‘Israel’ terus menghancurkan wilayah di utara, selatan, dan timur kota dengan robot-robot bermuatan bahan peledak.
Awal bulan ini, kelompok pemantau hak asasi manusia Euro-Med mengatakan serdadu zionis telah mengerahkan 15 robot; yang masing-masing mampu menghancurkan hingga 20 unit rumah.
Tank-Tank Menyerbu Kota
Sekira 1 juta Ahlu Syam Gaza diperkirakan menempati Kota Gaza dan tinggal di antara reruntuhan pada 2 tahun awal agresi genosida ‘Israel’.
Seorang dedengkot militer ‘Israel’ memperkirakan pada hari Selasa bahwa sekira 350.000 di antaranya telah pergi mengungsi.
Namun, Kantor Media Pemerintah di Gaza (GMO) mengatakan, 350.000 orang hanyalah jumlah warga yang mengungsi ke pusat dan barat kota, sedangkan 190.000 orang telah meninggalkan Kota Gaza sepenuhnya.
Mereka yang pergi mengungsi menghadapi kondisi yang sangat sulit di selatan karena kamp al-Mawasi yang sudah sempit, dipenuhi orang-orang yang dipaksa mengungsi dari wilayah timur Rafah dan Khan Yunis, juga telah dihantam oleh serangan bertubi ‘Israel’.
Lebih lanjut, GMO mencatat tren kembalinya para pengungsi, dengan mengatakan pada hari Selasa bahwa 15.000 orang telah pulang ke Kota Gaza setelah menyaksikan kondisi yang mengenaskan di al-Mawasi.
Namun, saat orang-orang sedang mengungsi, militer ‘Israel’ merilis rekaman udara yang menunjukkan sejumlah besar tank dan kendaraan lapis baja lainnya semakin merangsek masuk ke Kota Gaza.
Selama agresi genosida lanjutan ini, sedikitnya 106 orang syahid di seluruh Gaza sejak fajar pada hari Selasa, menurut sumber-sumber medis.
Hancurkan Rumah di Gurun Naqab
Rabu (17/9/2025) pagi, penjajah zionis menghancurkan 40 rumah warga Palestina di Desa Arab al-Sir di Gurun Naqab, yang memicu bentrokan dengan warga yang berunjuk rasa.
Video di media sosial serdadu penjajah menembakkan tabung gas air mata dan granat kejut ke arah kerumunan pengunjuk rasa Arab.
Penjajah menggunakan kekerasan terhadap warga dan menyerang mereka dengan bom kejut dan gas air mata. Beberapa pengunjuk rasa mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.
Keluarga-keluarga di Naqab memiliki hak asasi manusia dasar untuk hidup bermartabat di tanah mereka sendiri.
Pekan lalu, penjajah menghancurkan 30 rumah di desa yang sama, dan menurut sumber-sumber lokal, hampir 200 rumah lainnya masih terancam dihancurkan.
Penjajah mengklasifikasikan sekitar 40 desa di gurun Naqab sebagai “tidak diakui”, dengan alasan bahwa sekitar 55.000 orang Palestina yang tinggal di sana tidak dapat membuktikan kepemilikan mereka atas tanah tersebut. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.