Kelompok HAM Ungkap Direktur RS Gaza Alami Penurunan Kesehatan Serius di Dalam Penjara

28 September 2025, 12:06.

GAZA (Middle East Monitor) – Organisasi HAM Physicians for Human Rights, Kamis (25/9/2025), mengungkap penurunan kesehatan yang serius pada dr. Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza.

Ia ditahan oleh penjajah ‘Israel’ sejak 27 Desember 2024, seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Pengacara Physicians for Human Rights baru-baru ini mengunjungi Abu Safiya di Penjara Ofer, barat Ramallah, Tepi Barat, dan mendokumentasikan kondisinya.

Abu Safiya dilaporkan kehilangan hampir 25 kilogram berat badan, menderita penyakit kulit tanpa mendapatkan perawatan, dan mengalami penurunan kesehatan yang parah.

Ia belum pernah diadili sejak Maret, belum pernah diinterogasi, dan tidak mengetahui tuduhan yang dipaksakan terhadapnya.

Physicians for Human Rights—kelompok HAM ‘Israel’—mengungkap dokter tersebut menjadi korban kekerasan dan penolakan pemeriksaan medis, meskipun memiliki riwayat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Ia juga kekurangan makanan, pakaian bersih, dan mendapat serangan berulang oleh petugas penjara.

Tercatat lebih dari 100 tenaga medis dari Gaza ditahan sejak agresi genosida ‘Israel’ dimulai pada Oktober 2023. Sebagian besar tanpa tuduhan resmi.

Naji Abbas, pemimpin departemen tahanan organisasi tersebut mendesak ‘Israel’ segera membebaskan Abu Safiya dan tenaga medis lainnya.

Penahanan mereka merupakan kejahatan moral dan hukum. Ia menyerukan kepada komunitas internasional untuk campur tangan.

Pada Februari, media ‘Israel’ menayangkan rekaman video yang menunjukkan Abu Safiya di dalam penjara dengan tangan dan kaki terborgol.

Pada akhir Maret, pengadilan ‘Israel’ memperpanjang penahanannya selama enam bulan, menurut Kantor Urusan Tahanan yang dikelola Hamas.

Abu Safiya juga mengalami kesulitan pribadi selama genosida berlangsung. Putranya, Ibrahim, gugur saat pasukan ‘Israel’ menyerbu RS Kamal Adwan pada 26 Oktober 2024.

Sebulan kemudian, ia terluka akibat serangan ‘Israel’ di rumah sakit tersebut, tetapi menolak untuk pergi dan terus merawat pasien. 

Ia akhirnya ditahan pada 27 Desember 2024, saat pasukan ‘Israel’ menyerbu fasilitas tersebut. 

Penjajah memaksanya keluar dengan todongan senjata dan menghancurkan rumah sakit sehingga tidak dapat beroperasi lagi. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Al-Qassam Ultimatum Penjajah: Serangan Genosida Kian Bahayakan Tawanan ‘Israel’!
Spanyol dan Italia Perketat Pengawalan Laut Usai Serangan Drone terhadap Peserta Global Sumud Flotilla »