Pemimpin Bangladesh Ajak Dunia Berjuang Bersama Wujudkan Solusi Permanen Krisis Rohingya

29 September 2025, 17:04.

Sumber: BDNews24

NEW YORK (BDNews24) – Pemimpin interim Bangladesh, Muhammad Yunus, mendesak para pemimpin dunia untuk meningkatkan tekanan terhadap Myanmar dan para aktor di Arakan (Rakhine) demi memastikan adanya solusi politik yang permanen bagi krisis Rohingya, sembari memperkuat bantuan kemanusiaan bagi para muhajirin.

Berbicara di Sidang Umum PBB ke-80 di New York pada Jumat (26/9/2025) malam, Yunus menegaskan bahwa etnis Rohingya tetap menjadi korban paling parah dari krisis ini, disusul Bangladesh yang sejak 2017 telah menampung lebih dari satu juta muhajirin.

“Kita harus ingat bahwa krisis Rohingya sama sekali bukan isu bilateral antara Bangladesh dan Myanmar. Kami hanya bertindak sebagai tetangga yang bertanggung jawab, sekaligus anggota masyarakat internasional yang menunaikan kewajiban kemanusiaan kami,” sebut Yunus di hadapan Majelis.

Yunus memperingatkan bahwa kekurangan dana kini mengancam runtuhnya standar hidup minimum di kamp-kamp pengungsian.

“Karena kekurangan pendanaan, upaya kolektif kita untuk menjaga standar hidup minimum di kamp Rohingya berada di ambang kehancuran.”

“Program Pangan Dunia (WFP) sudah memperingatkan adanya defisit besar. Tanpa dana segar, jatah bulanan bisa dipotong setengah—menjadi hanya sekitar enam dolar per orang (sekira 90 ribu rupiah)—yang akan mendorong para pengungsi ke jurang kelaparan, dan kekurangan gizi,” kata Yunus.

Ia menegaskan, pemotongan lebih lanjut akan melipatgandakan risiko keamanan, bahkan meluas ke luar kamp-kamp.

Di luar bantuan kemanusiaan, Yunus menekankan perlunya tekanan internasional terhadap Myanmar dan aktor-aktor Arakan untuk menghadirkan perubahan positif dan solusi politik yang cepat. 

Ia menegaskan bahwa pengucilan terhadap Rohingya tidak boleh berlanjut. 

“Proses marginalisasi itu tidak boleh dibiarkan berlanjut,” ujar Yunus. “Kebijakan dan praktik diskriminatif yang menciptakan situasi ini bisa—dan harus—ditangani sekarang, tanpa harus menunggu adanya penyelesaian politik nasional yang komprehensif.” 

Yunus menutup dengan menegaskan bahwa solusi permanen hanya bisa dicapai melalui penyelesaian politik penuh di Arakan, dengan partisipasi seluruh komunitas etnis, serta jaminan bahwa Rohingya mendapatkan hak setara dan kewarganegaraan penuh. (BDNews24)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Spanyol Gabung Koalisi 34 Negara, Desak Sanksi Ekonomi dan Hukum untuk Penjajah Zionis
UNRWA: Setengah Juta Warga Palestina Terkurung Dalam Area 8 Kilometer Persegi »