UNRWA: Setengah Juta Warga Palestina Terkurung Dalam Area 8 Kilometer Persegi

30 September 2025, 22:23.

Asap membubung di atas perumahan yang hancur akibat serangan penjajah ‘Israel’ di Kota Gaza, 29 September 2025. [Ali Jadallah – Anadolu Agency]

GAZA (Middle East Monitor | Al Jazeera) – Sekira 500.000 warga Palestina masih terjebak di Kota Gaza dalam area 8 kilometer persegi di tengah serangan intensif ‘Israel’, menurut Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Senin (29/9/2025).

Juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna memperingatkan di platform X bahwa kondisi kepadatan ekstrem memaksa puluhan ribu keluarga tinggal di jalanan tanpa tempat tinggal.

Ia menegaskan kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan akibat kelaparan di Gaza.

Penjajah ‘Israel’ saat ini menguasai sebagian besar Kota Gaza yang luasnya 74,6 km² dan terus berambisi memperluas kendali, sesuai rencana rezim zionis untuk menduduki seluruh kota.

Sejak 2 Maret, ‘Israel’ menutup penuh pelintasan Gaza, menghalangi konvoi makanan dan bantuan, memperburuk kelaparan yang sudah meluas.

Serangan sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan udara yang tak henti-hentinya telah membuat wilayah Gaza tidak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.

Puluhan Ahlu Syam Dibunuh Saat Menunggu Bantuan

Sedikitnya 30 Ahlu Syam Gaza gugur akibat serangan penjajah ‘Israel’ di Gaza sejak Selasa (30/9/2025) fajar. Lima belas orang di antaranya dibunuh ketika sedang menunggu bantuan di dekat titik distribusi di Gaza tengah, menurut sumber di Rumah Sakit al-Awda dan al-Aqsa.

Selain itu, seorang anak meninggal di Kota Gaza akibat kekurangan gizi dan kurangnya perawatan yang tersedia, menurut keterangan dari Rumah Sakit al-Shifa di kota tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan telah mencatat 453 kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi, 150 di antaranya adalah anak-anak, sejak agresi genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Reporter Al Jazeera, Hind Khoudary, melaporkan dari Nuseirat, Gaza tengah, “Orang-orang sudah sangat lelah. Mereka lelah menunggu datangnya kabar baik apa pun itu. Kemarin, semua orang menantikan pengumuman (tentang gencatan senjata). Mereka sangat mengharapkan hal itu.”

“Sekarang, saya berada di sebuah area tempat orang-orang dari Kota Gaza telah mengungsi. Mereka tidak menemukan tempat untuk pergi, jadi mereka mendirikan tenda di pesisir jalan. Mereka sudah menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan air minum,” tambahnya. 

“Tidak ada dapur umum, tidak ada pos medis. Orang-orang sekarat karena kelaparan paksa. Inilah yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.  

Ia melanjutkan, “Warga Palestina sangat gembira dengan gencatan senjata terakhir—mereka bisa kembali ke rumah-rumah mereka. Sekarang, (kebebasan) mereka kembali dirampas. Jadi, warga Palestina di sini sangat mengharapkan terjadinya kesepakatan, gencatan senjata, bahkan meski hanya untuk beberapa hari saja. Mereka sudah sangat kelelahan.” (Middle East Monitor | Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pemimpin Bangladesh Ajak Dunia Berjuang Bersama Wujudkan Solusi Permanen Krisis Rohingya
100 Ribu+ Orang Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Berlin, Tolak Dukungan Jerman terhadap Zionis »