Anak-Anak Gaza Kembali Bangkit: Menata Pendidikan di Tengah Reruntuhan
6 November 2025, 10:28.

Foto: PIC
GAZA (PIC) – Anak-anak Gaza mulai kembali ke ruang kelas setelah lebih dari dua tahun terputus akibat agresi genosida. Mereka memadati sekolah-sekolah yang kini berdiri di antara tenda pengungsi, bangunan retak, dan puing-puing akibat pengeboman Zionis.
Di Sekolah Dasar Deir al-Balah milik UNRWA—yang sebelumnya menjadi tempat mengungsi—kelas kembali dibuka, meski kondisi jauh dari layak. Meja rusak, papan tulis retak, dan halaman sekolah dipenuhi tenda, serta perlengkapan memasak para pengungsi.
“Kami ingin hidup kami kembali. Kami butuh buku catatan dan pena,” kata Lama Abu Al-Atta. Temannya, Mayar Abu Sa’da, berharap bisa belajar semua mata pelajaran seperti dulu, bukan hanya tiga yang tersisa.
Guru Haneen Karaz menegaskan bahwa pendidikan harus terus berjalan, meski dihancurkan agresi dua tahun terakhir. Ia menyebut kondisi belajar saat ini jauh dari ideal, tetapi perlu.
UNRWA menyatakan lebih dari 62.000 siswa telah mengikuti pendidikan sejak 2024, sementara 300.000 lainnya belajar jarak jauh dengan dukungan 8.000 guru.
Lembaga PBB itu menekankan bahwa anak-anak Gaza berhak atas Pendidikan, meski di tengah reruntuhan.
Kementerian Pendidikan melaporkan kehancuran masif: 179 sekolah negeri hancur, 118 rusak, lebih dari 100 sekolah UNRWA terdampak, dan 63 universitas luluh lantak.
Ribuan siswa, mahasiswa, serta lebih dari seribu guru tewas. Total 630.000 siswa kehilangan akses pendidikan sejak Oktober 2023.
Namun, di tengah kerusakan itu, tawa anak-anak kembali terdengar, menghidupkan lorong-lorong sekolah yang masih berdiri.
Mereka memegang buku catatan kosong—sebuah simbol sederhana dari masa depan yang ingin mereka bangun kembali. (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
