Anak-Anak Gaza Ungkap Teror dan Penyiksaan Berat di Penjara Sde Teiman ‘Israel’
18 November 2025, 14:51.

Foto: PIC
GAZA (PIC) – Organisasi internasional Defense for Children International-Palestine (DCIP) telah mengungkap fakta-fakta mengerikan tentang anak-anak Palestina yang diculik saat berusaha mencapai pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza.
Pada perkembangannya, anak-anak tersebut mengalami penyiksaan berat di kamp tahanan militer Sde Teiman di wilayah Palestina yang diduduki penjajah.
Anak-anak ini dibebaskan pada 3 Oktober setelah masa penahanan yang dipenuhi kekerasan dan penganiayaan.
Di antara testimoni tersebut, terdapat kesaksian Mahmoud; seorang anak yang ditangkap oleh serdadu penjajah di Rafah pada 7 Agustus.
Mahmoud mengatakan bahwa ia mengalami pemukulan dan sengatan listrik terus-menerus. Ia ditahan di tempat yang dikenal sebagai “ruang disko”; tempat musik keras diputar sangat keras selama berjam-jam untuk mengganggu tidur para tawanan.
Ia juga melaporkan bahwa intelijen penjajah mencoba merekrutnya dengan iming-iming imbalan 30.000 shekel (sekitar $9,000) per bulan dan hak-hak istimewa tambahan. Ketika ia menolak, ia kembali mengalami penyiksaan.
Anak itu menghabiskan dua bulan diborgol dengan borgol ketat, diserang anjing, dan menderita dislokasi bahu serta cedera kulit tanpa mendapatkan perawatan apa pun.
Sementara itu, Fares (16) menceritakan bahwa ia mengalami penyiksaan (teror) psikologis dan fisik yang ekstrem.
Seorang penjaga menunjukkan foto ibunya yang telah dimanipulasi, mengklaim bahwa ibunya telah dibunuh bersama saudara-saudara perempuannya.
Ketika ia meluapkan amarahnya, penjajah menghukumnya dengan menggantung dan memukulinya selama seminggu penuh.
Fares meninggalkan penjara dengan menderita mimpi buruk yang berulang dan buang air kecil yang sulit dikendalikan akibat trauma.
DCIP mengonfirmasikan bahwa kondisi penahanan di dalam kamp Sde Teiman dirancang untuk merusak seluruh generasi secara fisik dan psikologis.
Penyiksaan sistematis oleh penjajah bertujuan untuk menekan perlawanan pada masa mendatang di antara anak-anak Palestina.
Kesaksian anak-anak itu pun memicu kemarahan yang meluas di media sosial. Cedar Salvo menulis: “Apa yang terjadi di kamp penyiksaan bernama Sde Teiman merupakan kelanjutan dari praktik yang terdokumentasi selama lebih dari 40 tahun. ‘Israel’ menyiksa anak-anak Palestina, dan ini bukan berita baru.”
Hannah Danton menulis: “Mereka menggantung seorang anak laki-laki di udara selama seminggu penuh, memukulinya sepanjang waktu, dan membiarkannya mengompol. Kita tidak bisa bersekutu dengan orang-orang yang melakukan ini pada seorang anak. Bebaskan tawanan Palestina.”
Benny Pearson menambahkan: “Orang ‘Israel’ menyukai kekejaman dan tindakan sadis yang tidak manusiawi yang merupakan kejahatan murni.”
Abeer menulis: “Anak-anak Palestina menjadi sasaran kengerian yang tak terbayangkan di Sde Teiman.”
Sementara itu, Amani bertanya dengan geram: “Bagaimana dunia bisa tetap hidup normal ketika anak-anak disiksa secara sistematis?!” (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
