Kelompok HAM: Sedikitnya 98 Warga Palestina Tewas Disiksa di Penjara Zionis Sejak Oktober 2023

18 November 2025, 17:43.

Foto: Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency

PALESTINA (Middle East Monitor) – Sedikitnya 98 warga Palestina telah tewas di penjara-penjara zionis ‘Israel’; sejak dimulainya agresi genosida terhadap penduduk Gaza pada Oktober 2023, ungkap sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM), Anadolu melaporkan.

Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Physicians for Human Rights–‘Israel’. Mereka menyatakan bahwa laporan tersebut didasarkan pada tanggapan resmi, dokumen medis, laporan autopsi, kesaksian dari staf medis dan tawanan yang dibebaskan, serta sumber-sumber hak asasi manusia lainnya.

Organisasi tersebut menyatakan bahwa ‘Israel’ telah menyembunyikan penyebab kematian para tawanan Palestina di penjara-penjaranya. Juga terus menyembunyikan jumlah korban yang sebenarnya, dengan peringatan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Organisasi tersebut menyebut ‘Israel’ melakukan pembunuhan sistematis, penganiayaan, dan pengabaian medis terhadap para tawanan Palestina.

“Jumlah korban yang belum pernah terjadi sebelumnya, ditambah dengan temuan dan bukti kematian yang disebabkan oleh penyiksaan dan pengabaian medis, menunjukkan adanya tindakan ‘Israel’ yang disengaja untuk membunuh warga Palestina yang ditawan,” kata Oneg Ben Dror, koordinator Departemen Tahanan organisasi tersebut.

Physicians for Human Rights–‘Israel’ mengatakan 98 warga Palestina kehilangan nyawa mereka di dalam penjara ‘Israel’, termasuk 94 kematian yang terdokumentasi antara Oktober 2023 hingga Agustus 2025.

Mereka menambahkan bahwa empat kematian lainnya tercatat selama Oktober dan November tahun ini saja.

Laporan tersebut hanya mencakup kematian yang terjadi di dalam penjara dan pusat penahanan ‘Israel’, dan tidak mencakup tujuh kasus lain yang terdokumentasi tentang warga Palestina yang dieksekusi dengan tembakan tak lama setelah penangkapan mereka.

Kelompok hak asasi manusia tersebut mengatakan bahwa korban tewas tersebut mencakup 52 tawanan dari Gaza.

Kekerasan yang Sangat Parah

Physicians for Human Rights–‘Israel’ mengungkap fakta pola kekerasan parah yang berulang oleh penjaga penjara, di samping kelalaian medis yang serius terhadap tawanan Palestina.

Mereka mengatakan bahwa pemeriksaan sepuluh laporan autopsi menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik pada hampir separuh kasus. Termasuk cedera kepala, pendarahan internal, dan patah tulang rusuk.

Laporan medis lainnya mendokumentasikan kasus-kasus kekurangan gizi ekstrem, penolakan insulin untuk pasien diabetes, kegagalan pengobatan kanker, dan adanya infeksi yang mengancam jiwa.

Organisasi tersebut mencatat bahwa temuan-temuan ini sesuai dengan dokumentasi yang terus diperluas selama dua tahun terakhir mengenai kelaparan paksa, dehidrasi, dan paparan berkepanjangan terhadap suhu dingin dan panas ekstrem di pusat-pusat penahanan ‘Israel’.

Laporan tersebut memberikan ruang yang signifikan untuk menjelaskan metode-metode yang digunakan oleh penjajah untuk menyembunyikan penyebab kematian dan menghalangi keluarga untuk mengungkap kebenaran tentang kondisi kerabat mereka yang meninggal. 

Penjajah zionis melancarkan agresi genosida brutal di Gaza sejak Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 69.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melukai lebih dari 170.000 orang lainnya, dan menangkap ribuan orang. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« DK PBB Adopsi Resolusi Pengerahan Pasukan Internasional ke Gaza, Hamas Tegas Menolak