Arsip Foto: Jangan Lupakan Tragedi Mavi Marmara

27 May 2012, 22:16.

Mavi Marmara, kapal utama misi kemanusiaan Freedom Flotilla yang berusaha menembus pengepungan Zionis Israel atas Jalur Gaza. Diserang, dirampok, diteror, dan dibajak pada subuh, 31 Mei 2010. foto: IHH

JAKARTA, Ahad (Sahabatalaqsha.com): Melupakan kejahatan sama dengan membantu kejahatan, kata sebuah ungkapan. Situs Occupied Palestine ingin mencegah masyarakat dunia dari lupa terhadap kejahatan Zionis Israel yang dilakukan dua tahun yang lalu ini. Menjelang peringatan dua tahun (31 Mei 2010) serangan angkatan  bajak laut Zionis terhadap misi kemanusiaan Freedom Flotilla to Gaza (Armada Kebebasan untuk Gaza), situs itu menerbitkan kembali foto-foto kejahatan biadab itu.

Sahabat Al-Aqsha menerbitkan dan menterjemahkan arsip tersebut, kami dedikasikan untuk para Syuhada Freedom Flotilla khususnya sembilan orang relawan yang ditembak mati di atas kapal Mavi Marmara, kapal utama misi kemanusiaan itu. Misi yang membawa bantuan kemanusiaan seberat lebih dari 10 ribu ton itu diserang oleh angkatan bajak laut Zionis di perairan internasional.

Tiga orang relawan Sahabat Al-Aqsha (Dzikrullah W. Pramudya, Santi Soekanto, dan Surya Fachrizal) ikut serta dalam misi kemanusiaan itu, dan ikut menjadi korban perampokan, penganiayaan, dan teror Zionis Israel yang saat itu telah mengepung Jalur Gaza selama 3 tahun.

Kita tidak akan pernah melupakan kesepuluh saudara kita relawan-relawan yang mati syahid dibunuh oleh Zionis di pagi hari yang cerah itu. Mereka adalah:

1. Asy-Syahid Ibrahim Bilgen

2. Asy-Syahid Ali HaydarBengi

3. Asy-Syahid Cevdet Kiliçlar

4. Asy-Syahid Çetin Topçuoglu

5. Asy-Syahid Necdet Yildirim

6. Asy-Syahid Fahri Yaldiz

7. Asy-Syahid Cengiz Songür

8. Asy-Syahid Cengiz Akyüz

9. Asy-Syahid Furkan Dogan

10. Asy-Syahid Ugür Suleyman

 

‘Inna Lillahi wa ‘Inna ‘Ilayhi Raji’un, Allahu Akbar

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan mereka tingkat tertinggi di Syurga Firdaus, dan semoga Allah sabarkan dan teguhkan seluruh keluarga dan kerabat yang ditinggalkannya. Allahumma Ameen ya Rabbil ‘Alameen.

Mavi Marmara Berlayar ke Gaza

Kehangatan persaudaraan di Mavi Marmara, sebelum serangan biadab itu…

Begitu selesai solat Subuh Mavi Marmara diserang. Para relawan menangkap basah speedboat Zionis yang hendak menyusup diam-diam dengan sorotan lampu-lampu. foto: dokumentasi IHH

Serangan Biadab Itu…

Serdadu-serdau Zionis Israel mendatangi kami dengan membawa daftar orang yang harus dibunuh pertama kali dan izin untuk membunuh

The Mavi Marmara after the Attack


Gaza berduka cita atas gugurnya para Syuhada Mavi Marmara

Rakyat Palestina dan anak-anaknya melemparkan bunga-bunga ke laut bagi kesembilan Syuhada Mavi Marmara (3 Juni 2010)


Para Syuhada

Ibrahim BilgenIbrahim Bilgen

Ibrahim Bilgen | Seorang insinyur, da’i, dan politisi Turki berusia 61 tahun, yang menjadi relawan di kapal Mavi Marmara, yang memiliki enam anak dari hasil pernikahannya.
Ditembak di kening sebelah kanan, di dada sebelah kiri, di punggung, dan di pahanya. Pemeriksaan forensik atas jenazahnya menemukan peluru berkaliber besar yang bersarang di otaknya, sebuah peluru yang biasa ditembakkan dari senapan berburu.


Ali Heyder BengiAli Heyder Bengi

Ali Heyder Bengi | Pria berusia 39 tahun ini berasal dari Diyarbakir – lulusan Fakultas Sastra Arab dari Universitas Al-Azhar (Cairo) – menikah dan memiliki empat orang anak. Ditembak enam kali termasuk satu di perutnya.


Cevdet Kiliçlar | 38 tahun, redaktur website organisasi kemanusiaan terbesar di Turki yang mengkordinasi misi Freedom Flotillah ini yaitu IHH, sudah menikah dan memiliki dua anak.
Dibunuh dengan sebutir peluru yang tepat masuk diantara kedua alis matanya dan memburaikan otaknya, hanya karena ia hendak memotret para tentara Zionis Israel itu saat menyerang.



Cetin TopkoogeloÇetin Topçuoglu

Çetin Topçuoglu | 54 tahun, bekas Juara Taekwondo yang bekerja sebagai pelatih tim nasional Taekwondo Turki. Ditembak tiga kali: sekali di bagian belakang kepalanya, sekali di paha, dan sekali di perutnya. Ia mati syahid di depan mata istrinya yang juga atlet Taekwondo dan relawan di kapal itu.



Necdet Yildirim | Seorang pekerja kemanusiaan di IHH dari kota Malatya – Menikah dan ayah dari seorang gadis kecil berusia tiga tahun. Ditembak dua kali di pundak kanan, dan di punggung kiri.


Fahri Yildiz | 43 tahun, seorang pegawai pemadam kebakaran di kota Adiyaman– menikah dan ayah dari empat anak.
Ditembak dengan lima peluru, yang paling mematikan di dadanya.



Empat luka tembakan: di belakang kepalanya, wajahnya yang kanan, punggung, dan kaki kiri.


Furkan Dogan

Furkan Dogan

Furkan Dogan |  Warga negara Amerika Serikat berusia 19 tahun ini baru selesai SMA dan sedang menunggu waktunya masuk sebuah fakultas kedokteran di salah satu universitas di Turki. Ayahnya, Ahmet Dogan, seorang guru besar (profesor) di Universitas Erciyes. Furkan berkewarganegaraan ganda: Turki dan Amerika, dan memiliki dua orang saudara kandung.
Ditembak lima kali: di kepala, punggung, dan kaki.

Sebarluaskan gambar-gambar dan kisah ini, agar pengorbanan, kematian, dan kejahatan atas mereka tidak pernah dilupakan. Jangan lupa mendoakan keluarga mereka.

Sebuah pertanyaan penting: berapa banyak lagi mayat harus terbujur agar kita melakukan sesuatu untuk membela Al-Aqsha dan Palestina, dan menghentikan kejahatan Zionis Israel yang sudah berlangsung 64 tahun?

Semoga Allah menggerakkan hati, pikiran, lisan, dan kekuatan kita untuk bergerak sekarang… * (Sahabatalaqsha.com)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Turki Tolak Tawaran Zionis 6 Juta Dolar untuk Nyawa Korban Tragedi Mavi Marmara
Penjara Zionis Kurangi Jatah Makan Tawanan Anak-Anak »