Direktur CIA yang Mundur itu Pernah Bikin Marah Lobi Zionis

14 November 2012, 09:19.

Bekas Direktur CIA David Petraeus. foto: Russia Today

 

JAKARTA, Rabu (Sahabatalaqsha.com): Diantara analisis yang beredar, seputar mundurnya Direktur CIA Jenderal David Petraeus dari jabatannya, ialah persaingan antara dua badan intelijen Amerika Serikat, FBI dan CIA. FBI lah yang membongkar kasus perzinaan dan perselingkuhan mantan Direktur CIA yang juga bekas pemimpin armada Amerika di Iraq dan Afghanistan itu.

Presiden Barrack Obama memuji-muji Petraeus sesudah pengunduran dirinya. Tetapi ada satu sejarah kecil yang ditinggalkan Petraeus yang tidak ramai diungkap oleh media. Yaitu, kritik terbukanya kepada Zionis ‘Israel’ dan amarahnya terhadap lobi Zionis di Amerika Serikat.

Pada bulan Maret 2010, ketika masih menjabat sebagai Panglima Komando Pusat Angkatan Bersenjata AS, Petraeus memberikan testimoni kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, termasuk pengamatannya tentang tantangan keamanan dan stabilitas yang dihadapi AS.

Diantara kalimat-kalimatnya yang dikutip dan diterbitkan lagi oleh Electronic Intifada adalah sebagai berikut:

“Permusuhan abadi Israel dengan beberapa negara tetangganya menimbulkan berbagai hambatan bagi kemampuan AS untuk mempercepat kepentingan-kepentingannya di Wilayah Operasi. Ketegangan antara Israel dan Palestina seringkali berkembang menjadi kekerasan dan serangan bersenjata berskala besar. Konflik ini menimbulkan sentimen anti-Amerika lantaran persepsi sikap pilih kasih AS terhadap Israel. Kemarahan negara Arab dalam masalah Palestina membatasi kekuatan dan kedalaman hubungan AS dengan pemerintah dan rakyat di Wilayah Operasi serta melemahkan dukungan rezim moderat di negara-negara Arab. Sementara itu, Al-Qaidah dan kelompok pejuang lainnya mengeksploitasi kemarahan untuk memobilisasi dukungan. Konflik ini juga memberikan pengaruh Iran di dunia Arab melalui klien-kliennya.”

Abraham Foxman, Direktur Nasional Anti-Defamation League (ADL)—salah satu kelompok lobi Zionis terkenal di AS, mengutuk kesaksian Petraeus dengan mengatakan:

“Jenderal Petraeus telah keliru dalam menghubungan tantangan-tantangan yang dihadapi AS dan pasukan koalisi di wilayah dengan solusi konflik Israel-Arab. Dan (salah juga) karena menganggap munculnya kegiatan ekstrimis dikarenakan tidak (berjalannya proses) perdamaian serta sikap pilih kasih AS kepada Israel. Pernyataannya berbahaya dan kontraproduktif.”

Menurut ulasan Electronic Intifada, yang dipahami benar oleh Foxman dan kelompok-kelompok lobi Zionis adalah, Petraeus menyampaikan pandangan yang semakin umum terhadap rakyat AS. Tetapi mereka menganggapnya sebagai hal yang tabu untuk dinyatakan secara terbuka, bahwa kepentingan rakyat AS dan Zionis sebenarnya tidaklah sama dan bahwa Zionis mungkin menjadi sebuah beban strategis, bukannya aset bagi rakyat Amerika.

Beberapa bulan setelah Petraeus berbicara kepada Senat, kepala badan intelijen Zionis Mossad, Meir Dagan mengatakan pada komite parlemen Zionis, “Israel secara perlahan berubah dari aset Amerika menjadi sebuah beban.”

Barrack Obama justru menunjuk Petraeus sebagai Direktur CIA setelah ia mengeluarkan pernyataannya tentang ‘Israel’ kepada Senat.

Pengulas Electronic Intifada Ali Abunimah menulis, pernyataan Petraeus tentang ‘Israel’ tentu bukan karena ia mencintai rakyat Palestina atau pun kepeduliannya terhadap keadilan. Pernyataannya berasal dari perhitungan dingin tentang bagaimana menjaga dan mempercepat dominasi AS.

Dominasi itu memungkinkannya—atas nama presiden—untuk memiliki lebih banyak otoritas untuk mengawasi kegiatan Zionis dalam melancarkan perang, penjajahan dan pembunuhan anak-anak, para remaja serta warga sipil lainnya melalui pesawat pengintai tak berawak.

Tapi rupanya jenderal ini bukan tokoh favorit lobi Zionis di AS. Apakah lobi Zionis juga yang membongkar skandal perzinaan dan perselingkuhannya sampai ia mengundurkan diri? Wallahu a’lam. (MR/ Sahabat al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Ibu-ibu, Saudari-saudari… Kemarin, Asma dan Muna Dipenjara Lagi
Panglima Al-Qassam Syahid Bersama Putranya Malam Ini »