Pelajar Gaza Buat Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen
23 November 2013, 16:34.

Ibrahim Saad dan mesin bikinannya pengubah hidrogen jadi tenaga listrik. foto: MEMO
JALUR GAZA, Kamis (Middle East Monitor): Saat krisis listrik dan bahan bakar mencekik kehidupan di Jalur Gaza, seorang pelajar berusia 18 tahun menemukan satu jalan keluar. Ibrahim Saad telah mendesain dan membangun peralatan di bengkel rumahnya yang dapat mengkonversi gas hidrogen, air, dan bahan kimia untuk menjadi penggerak generator listrik dan bahan bakar untuk memasak.
Pembangkit listrik kecil yang dibangun dengan komponen-komponen sederhana itu mampu menyelesaikan masalah sulitnya bahan bakar di Jalur Gaza. Meski sepertinya sulit untuk memproduksi secara massal temuan Ibrahim tersebut, setidaknya Ibrahim telah menolong kebutuhan bahan bakar bagi keluarganya.
Jalur Gaza yang telah diblokade sejak 2006, kondisinya kian memburuk sejak terjadi gejolak di Mesir. Terowongan yang menghubungkan Gaza dan Mesir banyak yang ditutup karena situasi kudeta di Mesir, sehingga impor bahan bakar semakin sulit.
Rakyat Gaza kini terpaksa membeli bahan bakar dari ‘Israel’ dengan harga berlipat-lipat. Sejak gejolak situasi Mesir, Gaza meningkatkan impor bahan bakar dari ‘Israel’ dari 235.000 liter bensin menjadi 700.000 liter dalam seminggu.
Selama tujuh tahun penjajahan, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah beberapa kali ditutup. Sejak awal bulan, krisis bahan bakar mengakibatkan pembangkit listrik terpaksa tutup kembali. Oleh karena itu, inovasi seperti karya Ibrahim perlu diperbanyak sehingga menjadi alternatif asupan energi rumah dan bisnis rakyat Gaza. * (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
