Suami dan Anak-anaknya Tewas Dibom Israel, Sudah Setahun Ibu Ini Lumpuh

25 November 2013, 15:58.

JALUR GAZA, Senin (PALSOLIDARITY): Pada 19 November 2012, sehari sebelum Operasi Pilar Awan yang dilancarkan penjajah zionis berakhir, sebuah rudal menghantam rumah keluarga Hejazi ketika mereka sedang  menonton televisi. Sang ayah dan dua anaknya terbunuh saat itu dan anggota keluarga yang lain terluka. Rumah keluarga Hejazi hancur lebur. Hidup mereka tidak akan pernah sama lagi setelahnya.

Tepat setahun setelah kejadian itu, jaringan relawan antarbangsa ISM (International Solidarity Movement) menyiarkan wawancara dengan Aminah Hejazi, istri dan ibu dari para korban serangan tersebut. Di bawah ini ialah penuturannya di video itu yang kami tuliskan untuk Anda:

“Nama saya Aminah Mohammed Hejazi, istri dari Foad Hejazi dan ibu dari tiga anak yang wafat; Mohamed, Suhaib, dan Mohamed kecil. Kami sedang duduk di dalam rumah ketika pasukan penjajah ‘Israel’ mengebom kami.

Suami dan anak-anak lelaki saya sedang menonton pertandingan bola. Sementara anggota keluarga yang lain menonton berita di ruangan lain. Tiba-tiba bom ‘Israel’ menghancurkan rumah kami.

Kami hanyalah rakyat sipil. Kami tidak ada hubungan dengan partai apa pun. Tak perlu roket seberat satu ton untuk hancurkan rumah kami. Atap rumah kami hanyalah lembaran seng, yang kemudian seluruhnya jatuh menimpa kami.

Sebuah ledakan menghantam anak perempuan saya yang membuatnya terlempar 20 meter hingga ke rumah tetangga. Saya terlempar sampai ke tangga rumah tetangga. Saya mengalami luka di kepala, patah di kedua bahu, dan sampai sekarang saya tidak bisa berjalan.

Anak-anak saya terluka, ada yang sampai badannya terkubur di tanah. Ada yang terluka di dekat mata. Ada yang menelan pasir banyak sekali, sampai muntah-muntah.

Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah mereka mengebom kami. Saya tak sadarkan diri. Saya terbangun di Al-Arish, Mesir. Mereka memindahkan saya ke Rumah Sakit Al-Salam untuk mendapatkan tindakan MRI, Alhamdulillah kepala saya baik-baik saja.

Pada saat itu, ada banyak orang yang mengunjungi saya di rumah sakit. Saya bertanya, “Mengapa banyak orang datang?”

Mereka menjawab, “Karena kamu sedang tidak berada di negaramu dan mereka ingin menunjukkan simpatinya kepadamu.”

Mereka (orang-orang Palestina dan Mesir) terus menerus mendatangi saya sehingga saya harus meminta saudara ipar bersumpah atas nama Allah tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Khususnya tentang apa yang terjadi kepada anak-anak saya. Ia berkata bahwa penjajah ‘Israel’ mengebom rumahmu. Suamimu dan anak-anakmu, Suhaib dan Mohammed, semua terbunuh.

Begitu ia bilang bahwa mereka terbunuh, saya langsung pingsan. Kemudian saya mulai menangis dan berteriak. Saya bahkan sampai mengatakan, “Ya Allah, ambillah nyawaku juga. Saya tidak ingin hidup lagi.” Karena itulah mereka memberikan saya obat penenang.

Cukuplah Allah bagi kami, Ia sebaik-baik penolong. Semoga Allah menghukum mereka yang membunuh keluargaku. Mereka mengebom kami meski mengetahui kami hanyalah rakyat sipil. Saya juga tahu dari berita bahwa seluruh korban dari serangan ‘Israel’ waktu itu ialah rakyat sipil.

Kehidupan kami biasa saja. Anak-anak pergi ke sekolah dan suami saya pergi bekerja. Suamiku shalat di masjid dan meneruskan shalatnya di rumah pada hari terbunuhnya. Apa salah anak-anak saya? Mereka tidak memegang roket. Mereka hanya bermain sepeda di sekeliling ayahnya,” tutur Amna dengan suara bergetar.

Pada penyerangan November 2012 itu, sebanyak 189 rakyat Palestina terbunuh. 33 di antaranya adalah anak-anak dan 13 adalah perempuan. Sebanyak 1.526 rakyat Palestina terluka. Oleh para Mujahidin Gaza, peristiwa yang disebut Perang “Batu Sijjil”, menewaskan 6 orang dari pihak ‘Israel’ dan tidak satu pun merupakan anak-anak atau perempuan. Terdapat 239 orang terluka di pihak ‘Israel’. * (PALSOLIDARITY | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Mendobrak Tembok Gaza

« Syeikh Al-Qardhawi: ‘Bersatulah Negara Islam Lindungi Al-Aqsha!’
Diam-Diam, ‘Israel’ Bangun Tiga Sinagog di Bawah Al-Aqsha »