Risiko Maut Pengungsi di Laut Mediterania
3 February 2014, 22:48.

Arsip foto Middle East Monitor: Seorang anak Suriah tenggelam di laut Italia ketika mencoba melarikan diri dari rezim penindas di negaranya.
ROMA, Senin (Middle East Monitor): Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB melaporkan bahwa ada sekitar 45.000 imigran, sebagian besar adalah rakyat Suriah dan Palestina, mempertaruhkan hidup mereka di Laut Mediterania untuk melarikan diri dari rezim penindas di negara mereka.
José Angel Oropeza, Direktur IOM untuk kawasan Mediterania di Roma mengatakan, “Tahun ini migrasi ke arah pantai selatan Italia mengalami peningkatan karena pengungsi yang melarikan diri dari perang dan rezim represif.”
“Sebagian besar pendatang adalah rakyat Suriah (11.300 orang), Eritrea (9.800 orang) dan Somalia (3.200 orang). Seluruhnya terpaksa pergi meninggalkan negara mereka dan mereka mendapat hak perlindungan di bawah hukum Italia,” jelas Oropeza.
Menurut Oropeza, “Keadaan darurat sesungguhnya di Mediterania diperlihatkan dengan pendatang yang meninggal di laut. Mereka menghilang dan kerugian yang mereka alami tidak bisa dihitung. Identifikasi jenazah juga masih menjadi masalah kemanusiaan yang harus dicari solusinya. Banyak kerabat korban yang masih menunggu apakah orang yang mereka cintai ada di antara jenazah dari kapal yang tenggelam pada Oktober 2013.”
Menurut data statistik IOM, terdapat lebih dari 20.000 orang terbunuh dalam 20 tahun terakhir di tengah upaya mereka mencapai pantai Italia. 700 di antaranya meninggal pada tahun 2013.
“Kami bosan melihat orang-orang yang melarikan diri dari perang, penindasan, kemiskinan, dan kelaparan sebagai statistik belaka. Kami sangat membutuhkan cara untuk menghentikan kematian di laut dari para pengungsi ketika mereka mencoba mencari kehidupan yang lebih baik. Kami butuh cara membuat migrasi menjadi lebih aman dan memberi mereka pilihan yang nyata,” tutur Oropeza. * (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
