Syeikh Raid Salah Tetap Bela Masjidil Aqsha dari Dalam Penjara
7 March 2014, 12:20.

Syeikh Raid Salah saat beri taushiyah kepada relawan Indonesia dan Malaysia di kapal Mavi Marmara Mei 2010, beberapa hari sebelum diserang angkatan laut zionis ‘Israel’. Foto: Sahabat Al-Aqsha
AL-QUDS TERJAJAH, Jum’at (PIC): Syeikh Raid Salah, pemimpin Gerakan Islam di Palestina tahun 1948, menganggap remeh keputusan delapan bulan penjara atas dirinya yang dikeluarkan pengadilan penjajah zionis ‘Israel’. Beliau menegaskan bahwa ia akan tetap membela Masjidil Aqsha meski dari dalam penjara.
“Penahanan berulang-ulang terhadap diri saya tidak akan melemahkan ketabahan dan kekuatan saya. Keputusan tersebut justru menggembirakan bagi saya karena menunjukkan puncak ketidakadilan zionis dan menjadi tanda segera berakhirnya penjajahan, atas izin Allah,” tutur Syeikh Raid Salah dalam konferensi pers Selasa lalu.
Seorang pengacara bernama Zahi Nujidat, jurubicara Gerakan Islam, mengutuk keputusan pengadilan zionis terhadap Syeikh Salah dan mengatakannya sebagai “tidak adil dan salah”.
“Selama khutbah yang disampaikan Syeikh Raid Salah pada awal 2007, beliau menyatakan dalam bahasa yang akrab bagi rakyat Palestina mengenai penolakannya terhadap kejahatan penjajahan. Kami tidak butuh orang lain seperti Zionis dan Ashkenazi memberi tahu kami bahasa seperti apa yang harus digunakan untuk menunjukkan penolakan kami terhadap penjajahan dan dukungan kami terhadap Masjidil Aqsha,” kata Nujidat.
Komite Perlawanan Terhadap Penjajahan di Palestina, mengatakan bahwa hukuman delapan bulan penjara terhadap Syeikh Raid Salah adalah salah satu episode ‘Israel’ untuk mentarget tokoh nasional Palestina yang membela hak rakyatnya dan bangunan suci di Al-Quds. Komite tersebut menyampaikan bahwa keberadaan Syeikh Raid Salah adalah ganggunan bagi zionis ‘Israel’ yang berupaya mengontrol Masjidil Aqsha. * (PIC | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
