Rafah Ditutup Total, Keselamatan Ratusan Pasien di Gaza Terancam

11 March 2014, 18:03.
Pasien-pasien parah yang perlu berobat ke luar Gaza dilarang keluar oleh Mesir. foto: PIC

Pasien-pasien parah yang perlu berobat ke luar Gaza dilarang keluar oleh Mesir. foto: PIC

JALUR GAZA, Selasa (PIC | Alray): Penutupan gerbang perbatasan Rafah dan Gaza selama 33 hari oleh pihak berwenang Mesir mengancam kehidupan ratusan pasien yang sakit parah, demikian pernyataan Maher Abu Sabha, direktur perbatasan dan penyeberangan di Gaza. Abu Sabha mengatakan bahwa di kementerian dalam negeri Gaza telah terdaftar lebih dari 6.000 orang yang ingin menyeberang melalui Rafah.

Abu Sabha menekankan ratusan pasien kanker dan penyakit kronis lainnya yang hendak berobat karena keterbatasan layanan kesehatan di Gaza juga ikut terlunta-lunta. Ratusan mahasiswa dan pemegang izin tinggal di luar negeri juga terpaksa menunda perjalanan mereka dan hal ini mengancam keberlangsungan studi mereka.

Selain terkepung total, Gaza juga dalam risiko diliputi kegelapan kembali karena bahan bakar yang disumbangkan pemerintah Qatar sudah hampir habis. Wakil Kepala Departemen Energi, Fathi Hammad, mengatakan, “Akses listrik enam jam sehari akan kembali diperlakukan di Gaza apabila Otoritas Palestina terus memungut pajak pertambahan nilai pada bahan baku impor.”

Hammad meminta kepada Otoritas Palestina di Ramallah untuk mencabut pajak atas impor bahan bakar dengan mempertimbangkan kondisi pengepungan yang semakin berat di Jalur Gaza. Suplai bahan bakar di Jalur Gaza semakin sulit setelah 80% terowongan lintas perbatasan Gaza dan Mesir dihancurkan rezim militer ‘Israel’. * (PIC | Alray | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Mendobrak Tembok Gaza

« Laporan Komisaris PBB: ‘Tangisan Pengungsi Palestina Dianggap Angin Lalu’
Sudah Empat Hari, 80.000 Warga Palestina di Al-Quds Tak Dapat Air Bersih »