PA Minta Negara-Negara Arab Dan Kawasan Cegah Flotilla Berlayar Ke Gaza
19 May 2010, 21:12.

MV Rachel Corrie, dari Irlandia, salah satu kapal kafila Viva Flotilla yang akan berlayar mengantarkan bantuan kemanusian ke Gaza beberapa hari lagi (foto:freegaza.org)
Sahabatalaqsha.com -London- Membuktikan bahwa mereka benar-benar hanyalah boneka AS yang dibentuk dan bekerja untuk kepentingan Israel, sebuah sumber menginformasikan hari Selasa kemarin bahwa Otoritas Palestina (PA) pimpinan Mahmud Abbas di Ramallah meminta sejumlah negara Arab dan kawasan akar melarang keberangkatan konvoi kemanusian ke Jalur Gaza yang diblokade, The Freedom Flotilla, di mana sejumlah aktivis kemanusiaan dari Indonesia juga akan ikut serta, termasuk di antaranya dari Sahabatalaqsha.com sendiri, yang rencananya akan bertolak ke Gaza akhir bulan ini.
Sumber itu mengatakan bahwa kepada The Palestinian Information Center bahwa PA mengirimkan sejumlah surat ke kawasan itu termasuk ke Turki, meminta negara-negara tersebut agar melarang konvoi kapal-kapal itu berlayar ke Gaza.
Sumber itu menambahkan bahwa rombongan anti-blokade Freedom Flotilla cemas terhadap sikap PA tetapi tetap menekankan bahwa mereka tidak akan membatalkan misi kemanusiaannya, apapun yang terjadi.
Gerakan Akhiri Blokade Gaza dari Eropa, salah satu mitra rombongan Freedom Flotilla, membenarkan berita ini dan meminta PA untuk menyatakan sikapnya dengan jelas terkait dengan hal ini.
Salah seorang anggota Gerakan Akhiri Blokade Gaza dari Eropa, Anwar Gharbi, mengatakan bahwa mereka tidak mau menanggapi hal-hal seperti ini, tetapi PA harus mengklarifikasi sikapnya terhadap konvoi bantuan kemanusiaan ini.
Sementara itu, surat kabar Al-Hayat yang berbasis di London mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri Israel yang mengatakan bahwa Mesir, sebagaimana PA, juga melayangkan surat ke Turki yang mendesak Turki agar menghentikan rencana berlayar ke Gaza konvoi kemanusiaan itu, dan meminta Turki agar menasihati para aktivis internasional itu mengantarkan bantuan ke Gaza “dengan cara yang legal.”
Pejabat Israel itu menambahkan bahwa PA dalam suratnya kepada kementerian luar negeri Turki menegaskan bahwa untuk membantu Gaza harus melalui “jalur-jalur resmi” di Ramallah.
Sebelumnya, Mahmud Abbas menggambarkan konvoi bantuan kemanusiaan internasional itu sebagai menggelikan dan propaganda murahan.
Masih berkenaan dengan konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, mengecam pernyataan Israel untuk menyerang rombongan tersebut.
Dalam jumpa persnya kemarin Abu Zuhri mengimbau para penyelenggara konvoi untuk tetap berlayar sesuai dengan rencana. Juru bicara Hamas itu mengatakan bahwa konvoi ini merupakan sebuah langkah bersejarah yang akan menunjukkan kejahatan Israel terhadap rakyat Gaza, seraya menegaskan bahwa langkah ini mencerminkan sikap warga dunia dan kesadaran internasional di seluruh dunia terhadap jahatnya blokade Israel. Hal ini juga menggambarkan bahwa Gaza menjadi “kiblat” bagi berbagai bangsa karena Gaza telah menjadi simbol ketabahan dan keteguhan.pic/ez
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
