Wisata ke Masjidil Aqsha Sementara ini Tetap Haram
29 May 2010, 14:26.

Ustadz Akram Kassab. Foto: Sahabatalaqsha.com & Hidayatullah.com
Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com—Kapal Mavi Marmara—Salah satu ulama fiqh paling berpengaruh di dunia Islam saat ini, Syeikh Yusuf Qaradhawi masih tetap berpegang pada fatwa yang dikeluarkannya bertahun-tahun silam, yang mengharamkan kaum Muslimin untuk melakukan perjalanan wisata ke Masjidil Aqsha selama masjid itu berada dalam cengkeraman penjajah, dan selama kaum Muslimin Palestina yang hidup di sekitarnya dalam keadaan dizalimi oleh penjajah.
Hal ini ditegaskan oleh Ustadz Akram Kassab, Ketua Umum Persatuan Murid-murid Qardhawi. Ustadz Akram adalah penggerak berbagai kegiatan ruhiyah paling aktif diantara peserta kafilah Freedom Flotilla to Gaza sejak masih di Antalya.
Ustadz Akram menjelaskan bahwa, “Setiap orang dari luar Palestina yang berwisata ke Masjidil Aqsha mau tidak mau harus mengakui kekuasaan penjajah Zionis Israel atas Masjidil Aqsha, karena harus mendapatkan izin dari imigrasi dan angkatan bersenjata Israel.”
“Lebih parahnya lagi, mereka diharuskan membayar izin masuk perbatasan itu. Dan uangnya akan dipakai mempersenjatai tentara Israel untuk membunuh, menyiksa, merampok dan mengusir saudara-saudara kita di Palestina,” tegasnya.
Ada sebagian orang yang berdalih, bagaimana bisa membantu Masjidil Aqsha dan saudara-saudara kita yang hidup di sekitarnya kalau kita tidak menyaksikan sendiri keadaan mereka?
Ustadz Akram yang sebentar lagi menyelesaikan program studi doktornya di bidang syariah di Universitas Makkah Al-Mukarramah menjawab, “Informasi tentang Aqsha dan saudara-saudara kita bisa kita dapatkan dari sumber-sumber pejuang perlawanan Palestina yang bekerja di garis depan.”
Menghindari mudharat yang diakibatkan dari pengakuan kita terhadap penjajah Zionis, harus lebih diutamakan daripada keinginan kita berwisata. “Apakah tenang hati kita shalat di Al-Aqsha sedangkan kita tahu masjid itu sedang akan dirobohkan Israel? Apakah senang hati kita berjalan-jalan dan berfoto dengan gembira di komplek Al-Aqsha sementara tak jauh dari situ saudara-saudara kita hidup di bawah teror Zionis? Dan kita tidak berbuat apa-apa selain berwisata?” tanya Ustadz Akram.
Pria asal Mesir berusia 40 tahun ini menyarankan agar uang untuk berwisata itu diinfaqkan fii sabiilillah lewat lembaga-lembaga yang bisa menyampaikannya kepada para Mujahidin yang amanah.
“Sehingga kita semua ikut andil menyelamatkan Aqsha dan kelak shalat berjama’ah di Masjidil Aqsha dalam keadaan merdeka begitu juga saudara-saudara kita Palestina,” tukasnya.**(Dzikrullah, Santi Soekanto)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
