Olimpiade Musim Dingin Tuntas, Bukti Ketidakmampuan Dunia Melawan Kezhaliman Rezim Komunis Cina

25 February 2022, 19:05.
Foto: Hasan Esen - Anadolu Agency

Foto: Hasan Esen – Anadolu Agency

CINA – Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing telah ditutup pada Ahad (20/2/2022) dengan berbagai ketegangan yang menyelimuti.

Sejak pembawa obor olimpiade datang, sampai salam terakhir di upacara penutupan dilakukan, olimpiade ini akan dicatat sebagai pesta olahraga dunia paling kontroversial sepanjang sejarah.

Salah satu sebab utamanya adalah tekanan dan kecaman internasional atas represi yang dilakukan rezim komunis Cina terhadap etnis Muslim minoritas Uyghur.

Kamp-kamp konsentrasi tersebar di seantero Xinjiang. Antara satu sampai tiga juta warga Uyghur disekap tanpa alasan jelas. Secara sistematis, mereka disiksa dan dilecehkan kehormatannya di sana.

Xinjiang diubah menjadi penjara terbuka. Berbagai teknologi pengawas dipasang untuk melacak dan membatasi setiap gerak gerik Muslim Uyghur di kediaman mereka.

Pria-pria agen komunis sengaja dikirim untuk tinggal bersama Muslimah Uyghur yang suami atau keluarga laki-lakinya ditahan.

Identitas Uyghur berusaha dicabut dari mereka. Tradisi, kebudayaan, bahkan agama yang mereka yakini tak boleh dipraktikkan.

Ribuan masjid bersejarah telah ditutup dan diratakan. Anak-anak Uyghur pun sampai dipaksa sekolah di pusat pendidikan komunis Cina, terpisah jauh dari orangtuanya.

Kombinasi berbagai foto satelit, dokumen resmi dari pemerintah Cina yang bocor, serta pengakuan langsung warga Uyghur yang berhasil lolos dari tahanan yang terkumpul dalam lima tahun terakhir telah memberikan gambaran detail yang tak bisa dibantah lagi.

Parlemen Inggris tegas menyatakan bahwa yang terjadi di Xinjiang adalah genosida.

Amerika Serikat (AS), pada bulan Desember 2021, melarang impor komoditas yang berasal dari pabrik-pabrik Cina di mana warga Uyghur dikerjapaksakan. Laporan dari PBB pun sudah menyebut bahwa rezim komunis Cina telah melakukan upaya genosida.

Akan tetapi, itu semua belum cukup untuk menghentikan kejahatan besar atas kemanusiaan itu. Muslim Uyghur tetap terperangkap dan tersiksa.

Terselenggaranya olimpiade tahun ini di Beijing menjadi bukti nyata ketidakmampuan –maupun ketidakseriusan– dunia internasional dalam melawan kesewenangan rezim komunis Cina. (The Independent | The New Statesman | The 1 A)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tiga Hari Berturut-turut, Serdadu Zionis Intimidasi Pelajar di Selatan Nablus
Muhajirin Rohingya: “Kami Siap Pulang Jika Ada Jaminan Keamanan, Kesetaraan Hak dan Status” »