Rezim Komunis Cina Jatuhkan Hukuman Penjara 20 Tahun untuk Wanita Uyghur yang Pernah Dukung Propagandanya

29 January 2023, 11:48.
Seorang petugas keamanan dari komite manajemen komunitas dan polisi menginterogasi warga Uyghur di Kashgar, provinsi Xinjiang, Cina barat laut, 6 Agustus 2018. Foto: Associated Press

Seorang petugas keamanan dari komite manajemen komunitas dan polisi menginterogasi warga Uyghur di Kashgar, provinsi Xinjiang, Cina barat laut, 6 Agustus 2018. Foto: Associated Press

TURKISTAN TIMUR (RFA) – Rezim komunis di Xinjiang telah menjatuhkan hukuman penjara 20 tahun kepada seorang wanita Uyghur yang pernah dengan gigih mendukung kampanye “anti-ekstremisme” Cina terhadap warga Muslim di wilayah itu, sedangkan dua putranya masing-masing dipenjara selama 17 tahun, menurut pejabat setempat.

Hurshide Kerim adalah anggota “propaganda” Partai Komunis Cina, yakni sekelompok warga Uyghur yang berkeliling ke wilayah-wilayah Xinjiang dan mengampanyekan sikap “anti-ekstremisme beragama”.

Pihak berwenang menuduhnya sebagai warga Uyghur yang “bermuka dua” setelah polisi menemukan sebuah buku “ilegal” di rumahnya di daerah Ghulja, kata sumber tersebut.

Kasus Kerim menunjukkan dengan jelas bagaimana rezim komunis Cina dengan licik menggunakan beberapa warga Uyghur untuk mencela agama dan kebudayaan bangsanya. Meski begitu, mereka tidak kebal atas penangkapan atau penahanan yang memang menyasar etnis minoritas tersebut.

Para anggota “propaganda” tersebut juga menghadapi cemoohan dari bangsanya sendiri karena rela melayani rezim Cina yang melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis minoritas Muslim di Turkistan Timur.

Kerim, yang memiliki enam anak dan lebih dari 10 cucu, berusia 55 tahun ketika dia ditangkap pada tahun 2017 dan menjalani hukumannya di Penjara Wanita Baykol di Ghulja, kata seorang petugas keamanan di kota Qarayaghach, tempat Kerim tinggal.

Pihak berwenang juga mendakwa dua putra Kerim, Merdan dan Mewlan karena melanggar kebijakan “keluarga berencana” Cina.

Seorang pejabat keamanan yang meminta dirahasiakan identitasnya berkata, “Dia adalah [bagian dari] garda depan propaganda yang memberikan pidato menentang ekstremisme… Polisi menangkapnya setelah melakukan penggeledahan dadakan di rumahnya karena menemukan buku ilegal.”

Kerim memiliki tiga putri dan tiga putra, dua di antaranya telah dikirim untuk “pendidikan ulang” dan kemudian dijatuhi hukuman 17 tahun penjara, lanjutnya.

Para anggota propaganda di bagian lain Xinjiang juga mengalami nasib yang sama seperti Kerim, baik dengan penurunan pangkat maupun pemberian hukuman.

Patigul Dawut, anggota garda depan propaganda di Korla, kota terbesar kedua di Xinjiang, ditangkap pada musim gugur 2017 karena “mengizinkan penyebaran ajaran agama” setelah beberapa pekerja dilaporkan menyampaikan khutbah di pabriknya, terang suaminya.

Dawut dipaksa menjalani hukuman enam bulan di pusat penahanan lokal, meskipun menderita sejumlah komplikasi kesehatan, kata pasangannya, Naman Bawdun, mantan sekretaris Partai Komunis di sebuah desa di Korla.

Bawdun ikut ditangkap bersama Dawut, sedangkan putri mereka, seorang anggota polisi setempat, dipecat dari pekerjaannya.

Nur Bekri, warga Uyghur berpangkat tertinggi di pemerintahan Cina, yang menjabat sebagai kepala Administrasi Energi Nasional Cina dan wakil ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, ditangkap atas tuduhan korupsi pada tahun 2018.

Bekri sangat dibenci di kalangan warga Uyghur karena dia mendukung penindasan rezim komunis Cina terhadap etnis minoritas Muslim dan menyerukan pendidikan bahasa Cina bagi pelajar Uyghur.

Kadir Memet, mantan wakil kepala departemen kepolisian Urumqi, ditahan oleh pihak berwenang karena alasan yang tidak diketahui pada tahun 2019. Petugas polisi Uyghur berpangkat tertinggi di ibu kota daerah itu dicerca karena menerapkan kebijakan represif Beijing yang kejam terhadap bangsanya sendiri, lapor RFA. (RFA)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pria Uyghur di Amerika Serikat Tuntut Cina Bebaskan Adik Perempuannya yang Ditahan di Xinjiang
Empat Muhajirin Yaman Tewas Membeku di Perbatasan Belarus »