Belgia Siap Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB Akhir September 

3 September 2025, 20:30.

Belgia melalui Menteri Luar Negerinya, Maxime Prevot, menyatakan akan mengakui Negara Palestina sekaligus menjatuhkan sanksi tegas terhadap negara palsu ‘Israel’. (Arsip: Virginia Mayo/AP Photo)

BELGIA (Al Jazeera) – Belgia menyatakan akan mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB akhir bulan ini, sebagaimana diumumkan Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot. 

“Palestina akan diakui oleh Belgia di sidang PBB! Sanksi tegas akan dijatuhkan terhadap ‘Israel’,” tulis Prevot, yang juga wakil perdana menteri, di media sosial X pada Selasa (2/9/2025) pagi. 

Negara palsu ‘Israel’ akan menghadapi 12 sanksi dari Belgia, jelas Prevot, termasuk larangan impor produk-produk dari permukiman ilegal ‘Israel’ di Tepi Barat terjajah dan peninjauan kembali kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ‘Israel’. 

Prevot menyatakan, Belgia membuat janji tersebut berkaca pada tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza.

Meskipun keputusan Belgia untuk mengakui negara Palestina mungkin tampak hanya sebagai tindakan simbolis, terdapat momentum yang luar biasa di seluruh Eropa, ungkap Hashem Ahelbarra dari Al Jazeera, melaporkan dari Brussels.

“Ini berarti bahwa setiap negara Eropa yang menyatakan, ‘Oleh karena itu, saya mengakui Palestina,’ akan mengakui kedaulatan negara Palestina yang merdeka dengan perbatasan yang ada sebelum tahun 1967, termasuk Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, serta pembentukan hubungan diplomatik penuh dengan negara Palestina.”

Lanjut Ahelbarra, seiring semakin banyak negara Eropa yang terus mengakui Palestina, hal ini akan memberikan tekanan yang lebih besar kepada Luksemburg dan Italia untuk melakukan hal yang sama.

Prancis dan Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bersama pertemuan tentang pengakuan Palestina di Sidang Umum PBB pada 22 September.

Australia, Kanada, dan Inggris juga telah menyatakan rencana mereka untuk mengakui negara Palestina bulan ini.

Hingga April tahun ini, sekira 147 negara, yang mewakili 75 persen anggota PBB, telah mengakui negara Palestina.

Inggris Kecam Sikap Zionis

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengatakan ia marah atas penolakan ‘Israel’ untuk mengizinkan akses bantuan yang memadai ke Gaza, dalam sebuah pernyataan yang sekaligus mengumumkan bantuan dan perawatan medis senilai 15 juta pound (sekira 330 miliar rupiah).

“Kita membutuhkan respons kemanusiaan yang besar untuk menghentikan kelaparan di Gaza. Saya mengumumkan pendanaan penting lebih lanjut untuk bantuan, tetapi semuanya harus disalurkan,” ujarnya dalam sebuah unggahan di X.

Unggahan tersebut memuat cuplikan pernyataan Lammy kepada parlemen Inggris, ketika ia mengungkapkan kemarahannya kepada ‘Israel’ karena menghalangi bantuan yang dibutuhkan untuk meredakan kelaparan di wilayah tersebut.

“Ini bukan bencana alam, ini adalah kelaparan buatan manusia pada abad ke-21. Saya geram atas penolakan ‘Israel’ untuk mengizinkan bantuan yang memadai,” ujarnya.

Sedikitnya 76 Ahlu Syam Gaza—termasuk 12 pencari bantuan—gugur dan 281 lainnya luka-luka akibat serangan ‘Israel’ di Gaza pada tanggal 1 sampai 2 September 2025, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Agresi genosida ‘Israel’ di Gaza telah membunuh 63.633 orang dan melukai 160.914 orang sejak 7 Oktober 2023, tambah kementerian tersebut.

Jumlah total pencari bantuan yang gugur mencapai 2.306 orang sejak 27 Mei, ketika AS dan ‘Israel’ memperkenalkan “mekanisme distribusi bantuan” baru melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), dengan lebih dari 16.929 orang terluka. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tak Ada Tempat yang Aman, Warga Kota Gaza Pilih Bertahan di Tengah Ancaman
“Mereka Memang Hancurkan Rumah Kami, tetapi Mereka Tak Bisa Hancurkan Ikatan Hati dan Kenangan Kami” »