Upaya Gencatan Senjata Tak Boleh Abaikan Hukuman Nyata atas Kejahatan Penjajah Zionis!
7 October 2025, 18:58.

Foto: PIC
GAZA (Al Jazeera | PIC) – Human Rights Watch (HRW) menegaskan bahwa rencana Trump untuk Gaza tidak dapat menggantikan kebutuhan mendesak akan tindakan nyata dunia internasional guna melindungi warga sipil, serta memastikan pertanggungjawaban atas kejahatan serius yang dilakukan selama agresi genosida ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina.
Lembaga itu menambahkan bahwa proposal 20 poin Presiden AS Donald Trump sama sekali tidak secara langsung membahas isu-isu hak asasi manusia maupun akuntabilitas atas pelanggaran berat yang terjadi di lapangan.
HRW menyerukan agar pemerintah-pemerintah di dunia memberlakukan embargo senjata, sanksi yang ditargetkan, serta mendukung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sesuai dengan kewajiban hukum mereka untuk mencegah dan menghentikan pelanggaran oleh semua pihak—terlepas dari apakah rencana Trump itu berjalan atau tidak.
“Dua tahun sejak 7 Oktober 2023 telah membawa rentetan kekejaman tak berujung terhadap warga sipil, tanpa ada jeda maupun keadilan,” ujar Omar Shakir, Direktur HRW untuk Palestina.
“Pemerintah (dunia) tidak boleh menunggu dulu diterapkannya rencana Trump—atau rencana lain apa pun—untuk bertindak mencegah penderitaan lebih lanjut bagi mereka yang paling terancam,” tambahnya.
HRW juga menegaskan bahwa skala kehancuran di Gaza dan pola serangan yang sistematis menunjukkan betapa pemerintah penjajah ‘Israel’ meremehkan kewajiban hukumnya di bawah hukum internasional.
Kepala Negosiator Hamas Muncul dalam Video
Khalil al-Hayya, kepala delegasi negosiasi Hamas, muncul dalam pesan video pertamanya sejak selamat dari serangan rudal ‘Israel’ di Doha, Qatar, pada 9 September lalu.
Dalam rekaman singkat yang dirilis Hamas, al-Hayya menyatakan kesulitan rakyat Gaza membuatnya melupakan kehilangan anak-anak dan kerabatnya sendiri.
Ia menegaskan dirinya merupakan bagian dari keluarga besar rakyat Palestina yang terus menghadapi pembunuhan akibat agresi ‘Israel’.
“Kita adalah satu keluarga besar rakyat Palestina, terutama rakyat Gaza, yang berbagi kehormatan dan rasa sakit setelah kehilangan ribuan rakyat, wanita, anak-anak, dan orang tua. Allah Yang Maha Kuasa telah menganugerahi kita.”
Serangan ‘Israel’ di Qatar saat itu menewaskan direktur kantornya, Jihad Labad, putranya Homam al-Hayya, tiga asisten, serta seorang petugas keamanan Qatar.
Serangan terjadi ketika al-Hayya dan delegasi Hamas tengah membahas proposal gencatan senjata yang diajukan AS. (Al Jazeera | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
