Abaikan Seruan Gencatan Senjata, Penjajah Zionis Terus Gempur Gaza
7 October 2025, 19:02.

Meski Donald Trump menyerukan dilakukannya penghentian agresi, sedikitnya 24 Ahlu Syam Gaza syahid akibat serangan serdadu penjajah ‘Israel’ pada hari Ahad (5/10/2025). (Arsip: Amir Cohen/Reuters)
GAZA (Al Jazeera | Middle East Monitor) – Penjajah zionis ‘Israel’ dan Hamas bersiap memulai negosiasi tidak langsung di Mesir, di tengah harapan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri agresi genosida di Gaza berdasarkan proposal gencatan senjata 20 poin yang diajukan oleh Trump.
Gerakan perjuangan Hamas menyatakan pada hari Ahad (5/10/2025) bahwa delegasinya yang dipimpin Khalil al-Hayya telah tiba di Sharm el-Sheikh, dan siap memulai pembicaraan mengenai mekanisme penghentian agresi, penarikan pasukan penjajah, dan pertukaran tawanan.
Meskipun Trump telah menyerukan agar agresi di Gaza dihentikan sementara, militer penjajah ‘Israel’ tetap melanjutkan pengeboman biadabnya.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa sedikitnya 24 Ahlu Syam Gaza syahid sepanjang hari Ahad.
Di antara para syuhada itu terdapat empat pengungsi yang tewas ditembak di dekat pusat distribusi bantuan di utara Rafah, menurut laporan dari Rumah Sakit Nasser.
Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan dari Kota az-Zuwayda di Gaza tengah bahwa serangan udara dan artileri penjajah masih terus berlangsung, baik di wilayah pengungsian maupun di Kota Gaza, yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi pusat operasi darat dan pembantaian besar-besaran oleh penjajah Zionis.
“Warga Palestina berharap bisa tidur dengan tenang malam ini, tetapi itu tidak terjadi,” ujar Mahmoud.
Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) mengungkapkan bahwa selama dua tahun agresi genosida penjajah, lebih dari 2.700 keluarga Palestina—mencakup 8.500 jiwa—telah dihapus dari Dukcapil Gaza, yang artinya seluruh anggota keluarga telah tiada.
Di antara korban nyawa terdapat 1.015 bayi berusia di bawah satu tahun, 1.670 tenaga medis, 254 jurnalis, dan 140 anggota pertahanan sipil yang syahid ketika menjalankan tugas kemanusiaan mereka.
Zionis Terus Abaikan Seruan Gencatan Senjata
Lebih dari 90 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat 131 serangan udara dan artileri ‘Israel’ dalam dua hari (kurun 5–6 Oktober 2025), meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata. Sebanyak 61 korban berasal dari Kota Gaza.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut serangan itu sebagai bagian dari genosida sistematis, menegaskan “Israel” mengabaikan seruan internasional untuk de-eskalasi.
Mereka mendesak AS dan dunia internasional segera bertindak menghentikan agresi dan memastikan gencatan senjata.
Sementara itu, meski Netanyahu mengklaim siap melaksanakan fase pertama rencana Gaza Presiden AS Donald Trump, serangan mematikan tetap berlangsung.
Pada 29 September, Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk Gaza, termasuk pembebasan tawanan ‘Israel’ dalam 72 jam setelah persetujuan ‘Israel’, gencatan senjata, dan “perlucutan senjata kelompok pejuang Palestina Hamas”.
Penjajah memperkirakan 48 tawanan ‘Israel’ masih berada di Gaza, termasuk 20 orang yang masih hidup.
Sementara itu, ‘Israel’ menangkap sekira 11.100 tawanan Palestina, banyak di antaranya menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis. (Al Jazeera | Middle East Monitor)

Asap membubung di Kamp Pengungsian Nuseirat, Gaza, saat penjajah ‘Israel’ terus menyerang, meski tengah berlangsung upaya menuju gencatan senjata, 4 Oktober 2025 [Khames Alferi – Anadolu Agency]
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
