Warga Eropa Satu Suara: “Hentikan Genosida di Gaza!”
8 October 2025, 21:28.

Warga Eropa Satu Suara: “Hentikan Genosida di Gaza!”
FOTO1: Ribuan warga Turkiye turun ke jalan dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina dan memprotes genosida di Gaza, 5 Oktober 2025. (Yasin Akgul/AFP)
TURKIYE (Al Jazeera) – Ratusan ribu orang membanjiri jalan-jalan di seluruh Eropa, menuntut diakhirinya genosida penjajah ‘Israel’ di Gaza yang telah berlangsung dua tahun, menewaskan lebih dari 67.000 Ahlu Syam Gaza, dan membuat wilayah itu berada di ambang kelaparan massal.
Aksi terbesar terjadi di Belanda, sekira 250.000 orang memenuhi Lapangan Museum Amsterdam pada hari Ahad (5/10/2025) sebelum berpawai ke pusat kota.
Dengan bendera Palestina berkibar di tangan dan pakaian merah sebagai simbol darah para syuhada, massa menuntut pemerintah mereka mengambil sikap lebih tegas terhadap negara palsu ‘Israel’ dan menghentikan ekspor senjata.
“Pertumpahan darah ini harus dihentikan—dan sayangnya kami masih harus berdiri di sini karena pemerintah kami begitu lemah dan takut menarik garis merah yang jelas. Kami datang dengan harapan suara kami dapat berarti,” kata Marieke van Zijl.
Aksi ini terjadi kurang dari sebulan menjelang pemilu nasional, menambah tekanan terhadap para pemimpin Belanda yang selama ini menjadi pendukung setia ‘Israel’.
Tekanan ini bahkan membuat Menteri Luar Negeri David van Weel menyatakan pada Jumat (3/10/2025) lalu bahwa pemerintahannya tidak mungkin menyetujui ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke ‘Israel’ di tengah meningkatnya kemarahan publik.
Amnesty International, salah satu penyelenggara aksi, menyerukan agar pemerintah Eropa mengambil tindakan nyata.
“Segala sarana ekonomi dan diplomatik harus digunakan untuk meningkatkan tekanan terhadap ‘Israel’,” desak juru bicaranya, Marjon Rozema.

Ribuan peserta aksi juga turun ke jalanan di Istanbul, menyerukan solidaritas untuk Palestina dan memprotes penyerangan terhadap kapal Global Sumud Flotilla oleh penjajah ‘Israel, 5 Oktober 2025. (Yasin Akgul/AFP)
Gaza adalah Kuburan Terbesar Anak-Anak di Dunia
Ketika Belanda menjadi tuan rumah aksi terbesar di Eropa Barat, Turkiye menampilkan salah satu pemandangan solidaritas paling menggugah.
Di Istanbul, lautan manusia berjalan dari Masjid Hagia Sophia menuju tepi Golden Horn, di mana kapal-kapal berhias bendera Turkiye dan Palestina menanti mereka.
Ribuan jemaah bergabung setelah salat Zuhur, menyerukan persatuan umat Islam menghadapi agresi penjajah ‘Israel’.
Di Ankara, massa mengibarkan bendera dan spanduk mengecam kejahatan perang negara palsu ‘Israel’.
“Penindasan ini, yang dimulai sejak 1948, telah berlanjut dua tahun terakhir dan berubah menjadi genosida,” ujar Recep Karabal dari Palestine Support Platform di kota Kirikkale.
Dukungan terhadap Palestina sangat kuat di Turkiye. Presiden Recep Tayyip Erdogan menjadi salah satu pengkritik paling keras terhadap ‘Israel’, menyatakan rezim penjajah itu melakukan kejahatan perang dan genosida di Gaza.
Sabtu (4/10/2025), jurnalis Turkiye sekaligus peserta Global Sumud Flotilla, Ersin Celik, mengatakan kepada media lokal bahwa ia menyaksikan serdadu penjajah ‘Israel’ menyiksa aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, dengan menyeretnya di tanah dan memaksanya mencium bendera ‘Israel’.
Aksi serupa juga digelar di Sofia, Bulgaria, dengan spanduk bertuliskan “Gaza: Kelaparan adalah Senjata Perang” dan “Gaza adalah Kuburan Terbesar Anak-Anak”.
“Masyarakat kita—dan dunia—harus mendengar bahwa kami berdiri bersama rakyat Palestina,” ujar salah seorang peserta aksi, Valya Chalamova.
Di Rabat, ibu kota Maroko, massa membakar bendera ‘Israel’ dan menuntut pemerintah membatalkan keputusan tahun 2020 untuk menormalisasi hubungan dengan penjajah.
Mereka juga menuntut pembebasan aktivis HAM Maroko, Aziz Ghali, yang ditahan oleh ‘Israel’ setelah ikut serta dalam armada yang berusaha menembus blokade Gaza.
Di seluruh Spanyol, aksi-aksi kecil berlanjut setelah demonstrasi besar di Madrid dan Barcelona sehari sebelumnya, para peserta membawa bundelan putih sebagai simbol jasad anak-anak Gaza yang dibunuh. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
