Bangunan Universitas Al-Azhar Gaza Hancur Digempur Penjajah Zionis
8 October 2025, 21:30.

Foto yang diambil pada 15 Februari 2024 menunjukkan gedung Universitas Al-Azhar Gaza hancur parah akibat genosida ‘Israel’. [Foto oleh -/AFP via Getty Images]
GAZA (Middle East Monitor | PIC) – Serangan udara penjajah ‘Israel’, Ahad (5/10/2025), menghancurkan bangunan Universitas Al-Azhar di Kota Gaza.
Gempuran tersebut menimbulkan kerusakan besar terhadap rumah-rumah dan infrastruktur, serta melukai sejumlah warga sipil.
Serangan ini menjadi yang paling signifikan hari itu, menghancurkan salah satu institusi pendidikan bersejarah di Gaza.
Menurut sumber Palestina, penjajah zionis juga menargetkan tenda pengungsi di dekat Kota Asdaa.
Para serdadu menembaki warga yang menunggu bantuan di timur Wadi Gaza, serta menggempur kawasan Al-Sabra, Al-Jalaa, dan Al-Thalathini. Di Gaza tengah, kamp pengungsi Maghazi turut menjadi sasaran.
Rentetan serangan ini menambah panjang daftar penghancuran infrastruktur sipil, memperparah kesulitan warga di wilayah terkepung tersebut.
Kelaparan Kembali Renggut Nyawa di Gaza
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan satu kematian baru akibat kelaparan—rentang 4–5 Oktober 2025—sehingga total korban akibat gizi buruk mencapai 460 jiwa sejak dimulainya agresi genosida ‘Israel’, termasuk 154 anak-anak.
Sebanyak 182 kematian, di antaranya 39 anak, terjadi sejak Gaza dinyatakan memasuki fase kelaparan parah menurut klasifikasi IPC.
Krisis kemanusiaan di seluruh wilayah Gaza semakin memburuk akibat runtuhnya sistem kesehatan, kekurangan makanan, air, dan layanan medis dasar.
Sekira 2 juta warga Gaza kini hidup dalam kondisi bencana kemanusiaan akibat blokade ‘Israel’ dan serangan terhadap bantuan kemanusiaan.
Kondisi tersebut menyebabkan kekurangan gizi massal dan penyakit. Sementara itu, rumah sakit tidak dapat memberikan perawatan memadai akibat krisis obat-obatan dan perlengkapan medis.
Organisasi internasional memperingatkan jumlah korban, terutama anak-anak, akan terus bertambah jika bantuan mendesak tidak segera masuk ke wilayah Gaza. (Middle East Monitor | PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
