Zionis Eksploitasi Pekerja Anak Palestina

13 June 2015, 17:10.

BAITUL MAQDIS TERJAJAH, Sabtu (AlRay.ps): Ketika anak-anak seusia mereka tengah sibuk belajar di madrasah, anak-anak kita di Palestina ini justru tengah sibuk bekerja mencari nafkah. Laporan yang dikeluarkan Human Right Watch (HRW) menjelaskan bahwa sejumlah pemukim di permukiman ilegal Yahudi yang terletak di daerah Lembah Yordan mempekerjakan bocah-bocah Palestina yang usianya di bawah 15 tahun. Itu berarti usia mereka belum masuk usia minimum untuk bekerja.

Laporan ini berdasarkan wawancara HRW yang dilakukan tahun 2014 bersama 38 anak, yang semuanya bekerja di lahan pertanian beberapa permukiman di kawasan Lembah Yordan. Dari 38 anak itu, 30 di antaranya mengaku mulai bekerja sejak usia mereka masih di bawah 15 tahun, yakni sekitar usia 13-14 tahun. Yang lebih mengejutkan, ada di antara mereka yang sudah bekerja sejak usia 11 tahun.

Menurut laporan tersebut diperkirakan jumlah pekerja anak-anak Palestina mengalami peningkatan di musim panen, yakni bisa mencapai 1.000 anak-anak. Mereka bekerja selama 10-22 jam setiap harinya.

Sejumlah anak dalam laporan ini menceritakan kondisi dan perlakuan buruk yang mereka terima dari para pengawas. Di antara mereka ada yang mengaku ditugaskan menyemprotkan pestisida tanpa menggunakan pengaman sehingga membuat mereka mual-mual. Ada pula yang bekerja di puncak musim panas yang suhunya mencapai 40 derajat. Bahkan ada yang sampai dipecat dari pekerjaannya. Dengan pekerjaan seberat itu, setiap harinya anak-anak ini hanya dibayar 70-80 shekel atau setara dengan Rp242.000-Rp277.000.

Beberapa sumber dari sekolah setempat mengungkapkan, banyak siswa usia 14 tahun yang putus sekolah untuk bekerja. Jumlah ini akan naik 50% setelah mereka memasuki tahun akhir SMA. Faktor utama yang menyebabkan mereka putus sekolah adalah faktor ekonomi. Dengan berat hati, mereka terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk mencari nafkah di permukiman ilegal Yahudi.

Sejumlah pemukim ilegal Yahudi sempat melarang wawancara dengan alasan: “Ini ‘tanah pribadi’, jadi tak perlu ikut campur.” *(Alray.ps | Sahabat Al-Aqsha/Dul)

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Beginilah Meriahnya Warga Baitul Maqdis Sambut Ramadhan
Pembantai Empat Bocah di Pantai Gaza Dianggap Tidak Bersalah »