Elor Azarya, Pembunuh yang Dipahlawankan oleh Zionis Yahudi

24 April 2016, 20:21.

TEL AVIV, Ahad (Electronic Intifada): Ribuan orang berkumpul di balai kota Tel Aviv 19 April lalu untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap serdadu Zionis, Sersan Elor Azarya (19), yang bulan lalu terekam dengan kejam mengeksekusi pemuda Palestina. Abd al-Fattah al-Sharif ditembak dari jarak dekat saat ia tergeletak di tanah penuh luka dan tak bergerak, di kota Al-Khalil, Tepi Barat terjajah.

Warga ‘Israel’ dari penjuru negeri berkumpul di Rabin Square –lokasi utama aksi demo publik berskala besar– untuk menyatakan kemarahan mereka terhadap tuntutan pembunuhan yang dijatuhkan militer ‘Israel’ terhadap Azarya (19). Aksi demo itu menampilkan pidato ibu Azarya, ayah dan saudara perempuannya, serta sejumlah pertunjukan musikal oleh para artis ‘Israel’ populer.

Aksi demo itu digelar karena warga ‘Israel’ merasa “terganggu” menjadi sasaran kritik publik dunia akibat aksi kejam serdadu mereka. “Seakan-akan mereka orang yang benar,” tuding salah seorang demonstran. Mereka tidak terima si serdadu yang sudah membunuh warga Palestina dengan keji itu dihukum. “Kenapa sih warga dunia harus ribut (soal pembunuhan yang dilakukan si serdadu-red)?” kata pendemo yang lain. Pernyataan pendemo lainnya tak kalah mengejutkan, “Sekali seorang serdadu paham bahwa ia bisa dituntut sebagai pembunuh, maka lain kali ia akan berpikir dua kali (untuk membunuh warga Palestina-red), dan keraguan seperti itu akan mengancam jiwa para serdadu.”

Pada aksi demo lainnya yang juga direkam –Dan Cohen, seorang wartawan independen dan pembuat film, serta David Sheen, seorang penulis independen dan pembuat film– di kampung halaman si serdadu, Ramle, para peserta demo menyuarakan kritik keras terhadap mereka yang tidak mendukung aksi kejam Azarya dan mereka yang membeberkan perbuatan Azarya –terutama kelompok HAM ‘Israel’, B’Tselem. Mereka juga mengungkapkan kebencian mereka terhadap korban pembunuhan si serdadu, yakni Abd al-Fattah al-Sharif, serta rakyat Palestina pada umumnya.

Penggagas demo tersebut yang juga mantan anggota legislatif partai Yisrael Beiteinu, Sharon Gal, menyatakan dukungan penuh pada Azarya. Ia meyakinkan Azarya bahwa publik ‘Israel’ mendukungnya. Tak henti-hentinya warga ‘Israel’ mengelu-elukan Azarya sebagai pahlawan dan mencaci maki orang-orang Arab. Pada hari yang sama ketika demo besar itu berlangsung, PM Benyamin Netanyahu mendesak keringanan hukuman bagi Azarya. Media ‘Israel’ memberitakan bahwa Azarya telah dibebaskan dari tahanan untuk merayakan hari raya Yahudi, Paskah, yang dimulai saat terbenamnya matahari.

Elor Azarya dituduh melakukan “pembunuhan tidak disengaja” dan ditahan di tahanan terbuka Pangkalan Militer Nahshonim usai cuplikan video yang merekam ia menembak Abd al-Fattah Al-Sharif di Al-Khalil tersebar luas. Al-Sharif terluka dan tergeletak tak berdaya saat ia dibunuh. Artinya, Al-Sharif tidak dalam posisi bisa melukai siapapun. Dengan demikian, tak ada alasan bagi serdadu Zionis untuk membunuhnya.* (Electronic Intifada | Sahabat Al-Aqsha)

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Hari Raya Yahudi, Penjajah Makin Gencar Larang Warga Palestina Masuk Al-Aqsha dan Baitul Maqdis
Relawan Irlandia Tuntut Pembebasan Tawanan Palestina dan Boikot G4S »