Obama, Presiden AS Paling Royal Bantu Penjajah Zionis ‘Israel’
15 September 2016, 11:55.

Foto: MEMO
LONDON, Kamis (Middle East Monitor): Amerika Serikat (AS) memberikan paket bantuan militer kepada ‘Israel’ sebesar $38 miliar selama 10 tahun. Kesepakatan tersebut menandai kali ke dua pemberian bantuan di bawah kepemimpinan Presiden Obama. Pemberian bantuan militer kepada ‘Israel’ kali ini memecahkan rekor tertinggi. Kesepakatan tersebut menunjukkan peningkatan bantuan menjadi $3.8 miliar dari $3.1 miliar per tahun yang berlaku sekarang ini dan akan berakhir pada 2018.
Syarat kesepakatan adalah otoritas ‘Israel’ tidak diizinkan meminta dana lagi kepada kongres AS selama perjanjian tersebut berlaku. Kesepakatan ini juga menentang syarat-syarat khusus yang sebelumnya diberikan kepada otoritas ‘Israel’. Mulai sekarang ‘Israel’ akan membeli perlengkapan dengan syarat-syarat yang sama seperti para penerima bantuan militer AS lainnya.
Nota kesepahaman perjanjian tersebut untuk kali pertama secara resmi mencakup uang yang dialokasikan untuk rudal pertahanan. Dalam berbagai pernyataan atas status ‘Israel’ dan penjajahannya atas rakyat Palestina, Obama meletakkan rudal pertahanan sebagai sebuah prasyarat perundingan.
Berdasarkan laporan Congressional Research Service tahun 2015: ‘Israel’ merupakan penerima kumulatif terbesar bantuan luar negeri AS sejak Perang Dunia II. Hingga saat ini, Amerika Serikat telah memberikan ‘Israel’ $124.3 miliar bantuan bilateral. Hampir semua bantuan bilateral AS kepada ‘Israel’ dalam bentuk bantuan militer, meskipun di masa lalu ‘Israel’ juga menerima bantuan ekonomi.
Laporan tersebut kemudian menjelaskan bahwa: ‘Israel’ merupakan penerima terbesar Pendanaan Militer Luar Negeri (FMF) Amerika Serikat. Untuk (Tahun Fiskal) 2016, permintaan Presiden untuk ‘Israel’ akan mencakup kira-kira 53% dari keseluruhan pendanaan yang diminta FMF di seluruh dunia. Hibah tahunan FMF kepada ‘Israel’ merupakan 20% dari keseluruhan anggaran pertahanan ‘Israel’.
‘Israel’ mempertahankan penjajahan militer atas wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak 1967. Pasukannya memberlakukan blokade yang melumpuhkan Gaza sejak 2007 seraya secara sistematis merampas lahan-lahan warga Palestina di Tepi Barat untuk membangun permukiman ilegal Yahudi, yang jelas melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Konvensi Jenewa ke empat.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
