Stok Obat-obatan Habis, 133 Bayi Gaza Terancam Tewas

11 February 2018, 17:19.
Foto: PIC

Foto: PIC

GAZA, Ahad (PIC): Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza memperingatkan kondisi kesehatan puluhan balita prematur yang masih terancam akibat kehabisan stok obat-obatan khusus untuk mereka di rumah sakit Jalur Gaza.

Juru bicara Kemenkes Dr. Asyraf Al-Qudrah, kemarin (10/2), mengatakan kepada Quds Press bahwa habisnya obat Calfactant –yang berfungsi menyempurnakan sistem pernapasan balita prematur– mengakibatkan meningkatnya jumlah balita prematur yang meninggal dunia menjadi lima balita.

“Ada 113 balita prematur lain yang masih terancam akibat habisnya 45% obat-obatan primer mereka dan krisis bahan bakar untuk mengoperasikan fasilitas rumah sakit,” terang Dr. Asyraf Al-Qudrah.

Sementara itu, Kepala Departemen Perawatan di Kompleks RS Al-Syifa, Nashir Bulbul, mengatakan kepada Quds Press seorang balita berusia empat hari dari Beit Lahiya, Karam Abu Awad, masuk dalam daftar deretan balita yang tewas akibat kehabisan obat Calfactant – yang berguna untuk pertukaran oksigen dan memperpanjang sistem pernapasan dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas.

Lima balita prematur telah meninggal dunia di rumah sakit itu setelah kehabisan obat tersebut. Nashir menambahkan, obat itu disuntikkan ke dalam paru-paru untuk membantu bayi prematur bernafas karena sistem pernapasan mereka belum berfungsi secara normal.

Dalam beberapa hari terakhir, 20 generator listrik yang berjasa mensuplai energi listrik ke rumah sakit dan pusat kesehatan di Jalur Gaza berhenti berfungsi akibat krisis bahan bakar. Hal ini menyebabkan ditutupnya sejumlah fasilitas medis termasuk tiga rumah sakit penting di Jalur Gaza.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« B’Tselem: Serdadu Zionis Tembak Lima Warga Palestina Tanpa Alasan Jelas
Dijebloskan ke Sel Isolasi dan Disiksa, Tawanan Wanita Palestina Mogok Makan »