UNICEF: Akibat Perang, Yaman Bagaikan ‘Neraka’ bagi Anak-anak

15 September 2018, 17:47.
Bayi yang kekurangan gizi terbaring di tempat tidur bangsal malnutrisi di rumah sakit al-Sab’een, Sanaa, Yaman, pada 10 September 2018. Foto: Reuters/Khaled Abdullah

Bayi yang kekurangan gizi terbaring di tempat tidur bangsal malnutrisi di rumah sakit al-Sab’een, Sanaa, Yaman, pada 10 September 2018. Foto: Reuters/Khaled Abdullah

LONDON, Sabtu (Middle East Monitor): Di dalam bangsal malnutrisi sebuah rumah sakit di ibukota Yaman, Sanaa, para dokter menimbang balita-balita dengan tulang rusuk dan kerangka tubuh yang menonjol.

Sekitar 20 anak, sebagian besar berusia di bawah dua tahun, dirawat di bangsal RS Sab’een di antara ratusan ribu anak yang menderita akibat malnutrisi buruk di negara miskin yang telah porak-poranda akibat perang lebih dari tiga tahun. “Konflik membuat Yaman bagai neraka bagi anak-anak,” kata Meritxell Relano, Wakil UNICEF di Yaman, kepada Reuters.

Ia menyatakan lebih dari 11 juta anak –atau sekitar 80 persen dari populasi negara tersebut berusia di bawah 18– menghadapi ancaman kekurangan makanan, penyakit, pengungsian dan sangat sulitnya akses ke layanan sosial dasar. “Diperkirakan 1,8 juta anak menderita malnutrisi di negara tersebut. Sekitar 400.000 dari mereka menderita malnutrisi akut dan mereka berjuang bertahan hidup setiap hari.”

Perang telah mengakibatkan krisis kemanusiaan paling mendesak di negara berpenduduk 28 juta orang itu, dimana 8,4 juta orang diyakini berada di ambang kelaparan dan 22 juta orang hidup dengan mengandalkan bantuan.

Di rumah sakit Sab’een seorang bayi yang mengenakan popok terbaring dengan selang yang dimasukkan ke hidungnya. Anak-anak lainnya menangis ketika dimasukkan ke timbangan untuk mengetahui berat badan mereka.

Keluarga anak-anak itu menolak berbicara kepada media. “Kondisi keluarga-keluarga tersebut tanpa pekerjaan, tanpa penghasilan dan di tengah perang, itu adalah bencana besar,” kata Relano.

Ia mengatakan UNICEF telah memberikan pengobatan terapeutik kepada lebih dari 244.000 anak yang menderita malnutrisi parah di bawah usia lima tahun sejak awal 2018. Selain itu, diberikan pula pengobatan mikronutrisi kepada lebih dari 317.000 anak di bawah usia lima tahun.

“Korban jiwa dan dampak kemanusiaan dari konflik ini tidak dapat dibenarkan,” kata koordinator kemanusiaan PBB Lise Grande pada Kamis lalu.

“Pihak-pihak yang terlibat konflik berkewajiban melakukan segala hal yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur warga sipil, serta memastikan mereka memiliki akses terhadap bantuan yang menjadi hak dan mereka butuhkan untuk bertahan hidup,” jelas Grande.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)

Poster YAMAN

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah Zionis Ubah Masjid yang Dibangun Salahuddin Al-Ayyubi Jadi Toko Miras
Penjajah Zionis Tutup Khan Al-Ahmar, Tangkap Warga Palestina dan Aktivis Asing »