Puluhan Muhajirin Muda Mulai Memasuki Daratan Eropa

18 May 2020, 03:33.
Muhajirin yang mengenakan masker untuk mencegah penyebaran coronavirus, memasuki pesawat dengan rute penerbangan menuju Inggris di Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Athena, 11 Mei 2020. (AP)

Muhajirin yang mengenakan masker untuk mencegah penyebaran coronavirus, memasuki pesawat dengan rute penerbangan menuju Inggris di Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Athena, 11 Mei 2020. (AP)

YUNANI (Daily Sabah) – Sebanyak 23 muhajirin muda diangkut ke Swiss dari kamp-kamp yang penuh sesak di Yunani, Sabtu (16/5/2020), menurut Kementerian Migrasi dan Suaka Yunani.

18 anak laki-laki dan lima perempuan, berusia antara 10 hingga 17 tahun, datang dari Afghanistan dan Kongo-Brazzaville, dan memiliki kerabat di Swiss, tambah kementerian itu.

Jerman telah menerima 47 dan Luksemburg 12 anak di bawah umur tanpa pendamping pada pertengahan April.

Sabtu lalu, Inggris menjadi negara non-Uni Eropa pertama yang menerima 16 muhajirin di bawah umur.

Rencana tersebut telah diumumkan pada bulan Maret. Sekira 1.600 muhajirin muda, yang bepergian tanpa didampingi orangtua mereka, akan dibawa ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

90% anak di bawah umur yang dirujuk adalah anak laki-laki.

Sekira 39.000 orang saat ini tinggal di kamp-kamp di pulau-pulau di sebelah timur Laut Aegea.

Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), sekira 36% adalah anak di bawah umur.

Jerman berencana untuk menerima 350 hingga 500 anak di bawah umur tanpa pendamping dari pulau-pulau, khususnya anak-anak di bawah usia 14 tahun, mereka yang sakit, dan perempuan.

Bersama Jerman, negara-negara termasuk Luksemburg, Belgia, Bulgaria, Prancis, Kroasia, Finlandia, Irlandia, Portugal, Lithuania, dan Swiss semuanya membuat komitmen serupa.

Kondisi Memprihatinkan

Puluhan ribu muhajirin hidup dalam kondisi yang mengerikan dan memprihatinkan di kamp-kamp Yunani.

Kondisi kian memburuk baru-baru ini karena wabah coronavirus.

Lebih dari 42.000 orang saat ini tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak di pulau-pulau Yunani, termasuk sekira 5.500 anak di bawah umur tanpa pendamping.

Sekira 10% dari mereka berusia di bawah 14 tahun, menurut badan polisi Europol.

Yunani mendesak Uni Eropa untuk membantu selama krisis coronavirus dan menyatakan siap untuk melindungi pulau-pulau tersebut.

Dua muhajrin lagi yang baru-baru ini tiba di Pulau Lesbos Yunani, lokasi kamp muhajirin terbesar di negara itu, telah terkonfirmasi positif terinfeksi virus korona, kata sumber Kementerian Migrasi Yunani pada hari Jumat (15/5/2020).

Sejak 1 Maret 2020, semua muhajirin yang mencapai Lesbos telah dikarantina jauh dari kamp-kamp pulau itu.

Termasuk mereka yang tiba di fasilitas Moria yang penuh sesak; yang menampung lebih dari 17.500 muhajirin, menurut perhitungan resmi terbaru pada 13 Mei.

Kamp tersebut telah sering dikritik oleh kelompok bantuan kemanusiaan karena kondisi kehidupan yang buruk. Hingga saat ini belum ada kasus coronavirus yang terkonfirmasi di area tersebut.

Kamp-kamp muhajrin Yunani akan tetap terkunci sampai 21 Mei.

Sejauh ini, sudah ada kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di dua kamp dan di sebuah hotel di daratan, meskipun tidak ada di kamp-kamp muhajrin di pulau-pulau itu.

Titik Transit Utama

Pulau Lesbos terletak tak jauh dari Pantai Turki. Ratusan ribu muhajirin telah menggunakan pulau itu sebagai titik transit dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya mereka untuk mencapai daratan Eropa.

Turki dan Yunani telah menjadi titik transit utama bagi para muhajirin yang berusaha menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.

Tanggapan Yunani terhadap mereka yang mencoba memasuki negara itu “tanpa izin” sebelumnya sangatlah keras.

Pejabat Turki mengatakan awal bulan lalu bahwa penjaga pantai Yunani telah mendorong kembali muhajirin dan telah berusaha untuk menenggelamkan kapal yang membawa muhajirin menuju pulau-pulau Yunani; yakni dengan melepaskan tembakan dan memukuli orang-orang di atas kapal dengan tongkat panjang.

Komando Penjaga Pantai Turki telah bekerja keras di pantai, menyelamatkan kapal-kapal muhajirin hampir setiap hari.

Unit penjaga pantai Turki menyelamatkan setidaknya 26 muhajirin pada hari Sabtu (16/5/2020), yang didorong kembali ke laut oleh orang-orang Yunani ketika mereka berusaha memasuki Eropa.

Muhajirin berangkat dari provinsi Çanakkale Turki di Pantai Aegean dengan perahu karet. Mereka ingin mencapai Pulau Lesbos.

Kelompok itu, termasuk warga negara dari Afghanistan, Somalia dan Afrika Tengah, diadang oleh Penjaga Pantai Yunani lalu didorong kembali ke perairan Turki.

Setelah menyelamatkan mereka, para pejabat Turki memberi mereka makanan dan pakaian. Muhajirin termasuk dua anak dan lima wanita.

Dalam dua bulan terakhir, penjaga keamanan Turki menyelamatkan hampir 200 muhajirin dari lepas Pantai Aegean setelah mereka diusir oleh Yunani ke perairan teritorial Turki. (Daily Sabah)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tim Tanggap Darurat Bergerak Mengekang Covid-19 di Kamp Muhajirin Rohingya, Satu Blok Ditutup Total
Petugas Rumah Sakit Sheba Bunuh Warga Palestina Pengidap Epilepsi »