Muhajirin Rohingnya yang Mendarat di Pidie Terima Perawatan Medis, Sejumlah Orang Alami Dehidrasi Parah
27 December 2022, 15:55.

Foto: Arsip Anadolu Agency
ACEH (TRT World) – Hampir 200 Muhajirin Rohingya telah menerima perawatan medis darurat setelah perahu yang membawa mereka mendarat di Aceh, kata pihak berwenang.
Perahu kayu itu tiba pada hari Senin (26/12/2022) sekira pukul 17.30 di sebuah pantai di Provinsi Aceh, ucap juru bicara kepolisian setempat, Winardy.
“Sebanyak 185 pengungsi Rohingya mendarat di (kabupaten) Pidie. Jumlah tersebut terdiri dari 83 laki-laki dewasa, 70 perempuan dewasa, dan 32 anak-anak,” terang Winardy.
Para Muhajirin sementara ini ditampung di fasilitas setempat. Petugas kesehatan merawat mereka yang sakit.
Beberapa tampak sangat lemah dan kurus sehingga diinfus oleh staf medis, menurut wartawan AFP.
Seorang petugas kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa beberapa Muhajirin menderita dehidrasi parah. Beberapa anak bahkan sampai muntah-muntah.
“Kami datang dari kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh dengan harapan Indonesia memberi kami kesempatan untuk menempuh pendidikan,” kata Umar Faruq, 14 tahun, salah seorang Muhajirin yang diselamatkan.
Kedatangan yang Kian Sering
Marfian, tokoh masyarakat nelayan setempat mengatakan bahwa sebagian pengungsi mendarat dalam kondisi lemah.
“Saat mereka berada di bibir pantai, warga setempat membantu dengan memberi mereka makanan,” kata Marfian.
Dia mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, beberapa nelayan Aceh memang telah membantu perahu-perahu Rohingya mendarat.
Namun, perahu kali ini didorong ke darat oleh angin, karena para nelayan Aceh sudah mulai berat untuk membantu.
Pendaratan ini terjadi sehari setelah perahu lain yang membawa 57 Muhajirin Rohingya datang ke provinsi itu setelah sebulan terombang-ambing di laut.
Pada bulan November, dua kapal yang membawa total 229 Muhajirin Rohingya juga mendarat di provinsi yang sama, menurut badan kepengungsian PBB, UNHCR.
Malaysia adalah tujuan utama para Muhajirin, tetapi tak sedikit yang terdampar dan akhirnya mendarat di Indonesia yang juga negara mayoritas Muslim.
Badan-badan PBB dan kelompok hak asasi manusia telah meminta bantuan darurat kepada negara-negara Asia Selatan dan Tenggara setelah beberapa kapal yang membawa Muhajirin Rohingya dilaporkan hanyut selama berminggu-minggu di sekitar Samudera Hindia.
UNHCR mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa sekira 180 Muhajirin Rohingya yang terdampar di laut selama berminggu-minggu dikhawatirkan tewas, setelah kerabat mereka mengatakan kehilangan kontak. (TRT World)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

 
                         
                         
                         
                         
                        