Syaikhah Jamilah Shanti, Wanita Pertama dalam Biro Politik Hamas Itu Syahid
20 October 2023, 20:04.

Foto: Al Jazeera
(Al Jazeera | Pers Palestina) – Majelis Syariah Palestina di Jalur Gaza berduka atas wafatnya Jamilah Shanti, anggota Biro Politik Harakah Al Muqawwamah Al Islamiya (Hamas), yang syahid dalam serangan udara Zionis (18/10/2023).
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis (19/10/2023), Majelis Syariah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan, Syaikhah Jamilah Shanti telah menjalani “kehidupan penuh pengabdian, pengorbanan, dan perjuangan demi kemerdekaan Palestina.” Dia telah memainkan peran besar dalam pekerjaan parlemen, akademis, politik, dakwah, dan pendidikan.
Syaikhah Jamilah Shanti, yang berusia 68 tahun, meninggal dalam serangan udara penjajah Zionis di rumahnya di Kota Gaza pada Rabu malam, dan beliau adalah anggota ketiga dari Biro Politik Hamas yang syahid sejak dimulainya Operasi Taufan Al-Aqsha, setelah dua pemimpinnya: Zikriya Abu Muammar dan Jawad Abu Shammala.
Jamilah Shanti merupakan bagian dari generasi pendiri. Shanti bergabung dengan kelompok Ikhwanul Muslimin selama masa kuliahnya di Universitas Ain Shams di Mesir pada tahun 1977. Dia termasuk dalam generasi pertama ketika Hamas didirikan pada tahun 1987 dan dua kali berturut-turut memimpin Majelis As Syura’ khusus untuk wanita dalam gerakan tersebut.
Pada tahun 2006, Shanti terpilih sebagai anggota Majelis Syariah untuk faksi Perubahan dan Reformasi yang terkait dengan Hamas. Pada tahun 2013, dia menjadi Menteri Urusan Wanita dalam pemerintahan Gaza.
Jamilah Shanti adalah wanita pertama yang mengemban amanah dalam Biro Politik Hamas di Gaza. Ini menunjukkan bahwa wanita Palestina memiliki kemampuan untuk mencapai posisi dan jabatan kepemimpinan tertinggi.
Al Jazeera melakukan wawancara dengan Jamilah Shanti ketika ia menjadi wanita pertama yang terpilih dalam Biro Politik Hamas pada Maret 2021. Saat itu, Shanti menegaskan, “Wanita di Hamas memiliki posisi berpengaruh yang layak baginya sebagai perempuan, dan para perempuan merupakan sebagian besar kekuatan manusia dalam organisasi kami. Dalam kepemimpinan wanita, kami memiliki struktur organisasi dan dewan yang sejajar dengan pria.”
Dalam Biro Politik, dia bertanggung jawab atas urusan universitas-universitas dan markaz-markaz Al-Qur’an Al-Karim. Ia menegaskan, “Wanita adalah prioritas bagi saya, dan ada banyak isu yang saya perjuangkan sejak saya menjadi Menteri Urusan Wanita.”
Pada 3 November 2006, Jamilah Shanti memimpin sekelompok perempuan dalam sebuah aksi untuk mengakhiri pengepungan yang dilakukan oleh gerombolan serdadu penjajah di masjid di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza. Puluhan pejuang ditangkap selama operasi “Autumn Clouds” yang dilakukan penjajah Zionis di wilayah tersebut.
Beberapa hari kemudian, pasukan penjajah mengebom rumahnya. Dia tidak berada di dalam rumah, namun serangan itu mengakibatkan kematian istri saudaranya. (Al Jazeera | Pers Palestina)

Foto: Al Jazeera
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
