UPDATE Pertempuran Taufan Al Aqsha Hari ke-42, Abu Ubaidah: “Ini adalah Jihad; Menang atau Syahid!”
18 November 2023, 08:10.
PIDATO ABU UBAIDAH JUMAT 17/11/2023:
Video: https://t.co/8iuxBrjyzM
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
‘Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.’ (Terjemah surah Al Hajj ayat 39)
Segala puji bagi Allah, Penolong para mujahidin, yang merendahkan para penguasa yang zalim.
Dan Shalawat serta Salam kepada Nabi kami sang mujahid-syahid, serta keluarganya, para sahabatnya, dan siapa pun yang menempuh jalur jihad beliau.
Wahai segenap bangsa besar kami di segala tempat, para mujahid pahlawan, pejuang yang kuat, umat Islam dan Arab, kaum merdeka di seluruh dunia.
Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Setelah 42 hari pertempuran Taufan Al-Aqsha yang dimulai pada tanggal 7 Oktober yang mulia, para mujahid terus melakukan operasi pertahanan dan perlawanan terhadap pasukan Zionis yang menyerang Gaza dari beberapa arah, seperti barat Beit Lahia dan Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.
Dalam empat hari terakhir, mujahidin berhasil merusak dan menonaktifkan 62 kendaraan militer Zionis, termasuk tank, kendaraan lapis baja, dan buldoser, dengan menargetkannya menggunakan peluru anti-tank Yasin 105, bom roket, dan perangkat peledak lainnya. Juga, mereka berhasil menargetkan konsentrasi pasukan musuh dan individu yang bersembunyi di beberapa bangunan menggunakan ranjau dan senjata menengah, serta senjata penembak jitu.
Selain itu, mujahidin melancarkan dua operasi terpisah tiga hari yang lalu dan berhasil menyergap setidaknya sembilan tentara Zionis di luar kendaraan mereka. Pada pagi kemarin, mujahidin di barat laut Beit Lahia berhasil merusak dua pos militer musuh dengan peluru antitank, dan kemarin juga mereka berhasil menghancurkan sebuah apartemen yang digunakan oleh pasukan khusus musuh di Beit Hanoun dengan menargetkannya menggunakan peluru antibenteng dan perangkat peledak, yang menyebabkan kematian dan luka-luka pada semua yang berada di dalamnya.
Senjata artileri kami juga terus menargetkan perkumpulan musuh di area penyusupan atau area perkumpulan di dalam Gaza dan sekitarnya dengan rudal jangkauan pendek jenis Rujum dan mortir. Senjata artileri juga menyerang lokasi di kota-kota penjajahan utama, seperti Tel Aviv dan Ashkelon dengan salvo rudal.
Sementara itu, kami terus berusaha menghadapi serangan musuh dan menyebabkan kerugian besar dalam nyawa pasukan dan peralatan militer mereka. Pasukan musuh yang kejam terus melakukan pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan penduduk yang aman di rumah dan tempat pengungsian mereka.
Mereka terus melanggar semua norma dan melakukan kejahatan perang dengan menyerbu rumah sakit, pusat kesehatan, dan lembaga sipil untuk mencari bukti palsu dan pusat komando khayalan. Tentara musuh terus melanjutkan penjarahan atas jenazah para syuhada dan pasien, serta korban yang terluka dan staf medis, anak-anak yang terluka dan pengungsi sipil.
Kami di Brigade Asy-Syahid Izzuddin Al-Qassam, setelah 42 hari pertempuran, menegaskan hal-hal berikut:
Pertama, pencapaian mujahidin di medan perang di antaranya adalah keberhasilan mereka dalam membunuh para perwira dan tentara musuh, serta penghancuran kendaraan dan peralatan militer mereka. Mujahidin terus mengejar pasukan dan kendaraan musuh dari jalan ke jalan, mengelilingi mereka, dan memberikan pukulan mematikan yang memaksa mereka mundur di beberapa front dan mengubah jalur pergerakan mereka secara terus-menerus. Kami telah mempersiapkan diri untuk pertahanan panjang, berkelanjutan, dan terus-menerus dari semua arah. Setiap saat yang dihabiskan oleh pasukan penjajah di Gaza akan menimbulkan kerugian beruntun bagi mereka atas kekuatan Allah.
Kedua, upaya penipuan oleh kriminal Netanyahu dan kepemimpinan perangnya di kompleks Asy-Syifa dan rumah sakit lain di Gaza hanya memancing tawa. Mereka mencari ilusi untuk menyembunyikan kelemahan dan kekalahan mereka yang sesungguhnya. Masuknya pasukan musuh Nazi dengan tank ke kompleks medis untuk menunjukkan kekuatan dan mengendalikannya adalah bukti terbesar kegagalan dan kekalahan mereka, dan itu adalah aib bagi seluruh sistem dunia yang mengklaim hak asasi manusia dan hukum internasional.
Ketiga, kami menghargai dan mengapresiasi kekuatan perlawanan saudara-saudara kami di Tepi Barat dan para pejuang dari umat Islam yang berpartisipasi dalam Pertempuran Taufan Al-Aqsha dengan aksi yang meningkat dan berkelanjutan. Kami mengajak mereka untuk meningkatkan pukulan yang menyakitkan terhadap musuh Nazi ini di semua front dan medan perang. Setiap pukulan yang diarahkan ke arah musuh ini dalam perang mereka melawan rakyat dan umat kami adalah pukulan yang menyakitkan dan efektif yang akan membuat musuh menyadari bahwa mereka berperang melawan satu bangsa dan satu umat yang menolak dan melawan mereka untuk mengusir mereka dari tanah dan tempat suci mereka.
Keempat, kami katakan kepada masyarakat musuh yang disesatkan oleh pemerintah fasisme mereka, berita tentang tentara kalian yang tewas di medan pertempuran akan sampai kepada kalian cepat atau lambat, dan jumlahnya lebih dari yang kalian duga. Mengenai tawanan kalian, kami ingin meletakkan ini sebagai isu kemanusiaan. Salah satu motif dan pencetus operasi Taufan Al-Aqsha pada tanggal 7 Oktober adalah serangan oleh pemerintahan ekstrem kalian yang jahat terhadap tahanan kami di penjara. Kami telah menawarkan kesepakatan pertukaran sejak awal pertempuran untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan ini. Kami berusaha dan berjuang untuk menjaga nyawa tawanan kalian, dan terkadang kami berhasil, namun terkadang kami tidak berhasil karena serangan brutal dari pasukan kalian. Akan tetapi, kami ingin memberi tahu kalian bahwa pemimpin kalian tampaknya telah memutuskan untuk menjadikan nasib tawanan kalian di antara tiga pilihan: hilang seperti Kharon, tewas seperti Nachshon Waxman, atau dilupakan dan diabaikan seperti Shaul Aron dan Hadar Goldin.
Terakhir, kepada segenap bangsa kami yang besar, salam sejahtera untuk kalian, salam untuk keberanian, keteguhan, dan ketahanan kalian dalam menghadapi penindasan. Salam untuk jiwa syuhada kami, anak-anak tak bersalah kami, dan keluarga kami yang tertindas. Salam untuk jiwa kalian yang akan mengudara suatu hari nanti di langit Masjidil Aqsha yang telah merdeka dan suci dari najis pembunuh kalian. Salam untuk kalian, bangsa besar kami, yang membongkar kedustaan dunia dengan hukum yang bengkok, organisasi yang cacat, dan standar ganda mereka.
Ini adalah jihad; menang atau syahid.
Wassalaamu’alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh“
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.